Advertisement
Awan Panas dan Hujan di Puncak Merapi, Masyarakat Diminta Waspadai Banjir Lahar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Gunung Merapi meluncurkan satu awan panas pada Jumat (1/4/2022) sore. Pada siang hari, puncak Merapi diguyut hujan, sehingga masyarakat diimbau mewaspadai potensi lahar yang disebabkan oleh material vulkanik disertai curah hujan.
BACA JUGA: Update Pohon Tumbang hingga Atap Terbang Akibat Hujan Angin di Kota Jogja
Advertisement
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada pukul 15.00 WIB. “Tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 94 detik. Visual tertutup kabut, estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya,” ujarnya.
BPPTKG juga mengamati hujan di puncak Merapi sejak pukul 12.04 WIB, dengan curah hujan 17 mm. “Tak lupa kami ingatkan untuk selalu waspada akan potensi penambahan aliran atau lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” katanya.
Berdasarkan laporan mingguan BPPTKG pada Jumat (1/4/2022), dalam sepekan terakhir Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak dua awan panas yang meluncur ke arah barat daya sejauh maksimal 2,5 kilometer. Selain itu, teramati lava pijar sebanyak 118 kali dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer, ke arah barat daya, yang didominasi ke Sungai Bebeng.
Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 menunjukkan ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 4 meter. Sementara, morfologi kubah tengah tidak berubah signifikan.
Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
BACA JUGA: Tutup! Sejak 27 Maret TPST Pisyungan Sudah Tidak Bisa Lagi Menampung Sampah
Tercatat dua kali gempa awan panas guguran, 19 kali gempa vulkanik dangkal, 70 kali gempa fase banyak, 745 kali gempa guguran, 10 kali gempa embusan, dan delapan kali gempa tektonik.
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
- Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
Advertisement
Advertisement