Advertisement

Awan Panas dan Hujan di Puncak Merapi, Masyarakat Diminta Waspadai Banjir Lahar

Lugas Subarkah
Jum'at, 01 April 2022 - 18:21 WIB
Budi Cahyana
Awan Panas dan Hujan di Puncak Merapi, Masyarakat Diminta Waspadai Banjir Lahar Truk terjebak lahar hujan di sungai Boyong, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kamis (3/2/2022) - Ist BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANGunung Merapi meluncurkan satu awan panas pada Jumat (1/4/2022) sore. Pada siang hari, puncak Merapi diguyut hujan, sehingga masyarakat diimbau mewaspadai potensi lahar yang disebabkan oleh material vulkanik disertai curah hujan.

BACA JUGA: Update Pohon Tumbang hingga Atap Terbang Akibat Hujan Angin di Kota Jogja

Advertisement

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada pukul 15.00 WIB. “Tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 94 detik. Visual tertutup kabut, estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya,” ujarnya.

BPPTKG juga mengamati hujan di puncak Merapi sejak pukul 12.04 WIB, dengan curah hujan 17 mm. “Tak lupa kami ingatkan untuk selalu waspada akan potensi penambahan aliran atau lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” katanya.

Berdasarkan laporan mingguan BPPTKG pada Jumat (1/4/2022), dalam sepekan terakhir Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak dua awan panas yang meluncur ke arah barat daya sejauh maksimal 2,5 kilometer. Selain itu, teramati lava pijar sebanyak 118 kali dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer, ke arah barat daya, yang didominasi ke Sungai Bebeng.

Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 menunjukkan ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 4 meter. Sementara, morfologi kubah tengah tidak berubah signifikan.

Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

BACA JUGA: Tutup! Sejak 27 Maret TPST Pisyungan Sudah Tidak Bisa Lagi Menampung Sampah

Tercatat dua kali gempa awan panas guguran, 19 kali gempa vulkanik dangkal, 70 kali gempa fase banyak, 745 kali gempa guguran, 10 kali gempa embusan, dan delapan kali gempa tektonik.

Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat

News
| Rabu, 24 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement