DPAD DIY Gelorakan Wisata Sadar Arsip Melalui Diorama Arsip Jogja
Advertisement
JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar Wisata Sadar Arsip pada Kamis (7/4/2022). Melalui kegiatan itu, semua komponen masyarakat mulai dari masyarakat umum, perangkat desa hingga abdi dalem Kraton dan Puro Pakualaman diajak melihat langsung Diorama Arsip Jogja yang berada di Kantor DPAD DIY.
Wisata Sadar Arsip ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pengelolaan arsip yang benar dan sesuai aturan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Advertisement
Dengan mengunjungi Diorama Arsip Jogja ini, pengunjung mendapatkan pengalaman seru dan menarik dengan mengunjungi secara langsung, kemudian mendapatkan gambaran nyata tentang pengelolaan arsip.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY Dra. Monika Nur Lastiyani, MM menjelaskan pembangunan Diorama Arsip Jogja ini untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan arsip.
“Karena saat ini banyak anak milenial, maka diorama ini dibuat secara menarik dan kekinian dengan landasan utama arsip, jadi yang disajikan semua adalah arsip dengan konsep berbeda,” kata Monika, Kamis (7/4).
Diorama tersebut, kata dia, terdiri dari 18 ruang. Ruang 1 sampai Ruang 10 menyampaikan informasi tentang sejarah Jogja yang dikemas sedemikian menarik. Kurun waktu yang ditampilkan yaitu sekitar 430 tahun silam mulai dari Panembahan Senopati hingga ditetapkannya Keistimewaan DIY. Adapun ruang berikutnya hingga terakhir adalah ruang tematik dengan menonjolkan peran Jogja sebagai kota pendidikan, wisata hingga penggambaran Jogja saat terjadi bencana.
“Kami menggunakan banyak riset dan referensi termasuk naskah tentang Jogja yang berada di British Library yang saat ini sudah didapatkan digitalnya,” katanya.
Salah satu ruang yang dinilai menarik oleh banyak pengunjung adalah Ruang 8 yang mengangkat tema tentang lokomotif perubahan. Seperti ruangan lainnya, ruang ini dikemas dengan sangat cantik, di mana terdapat rel kereta api yang dirasakan seperti benarbenar berada di stasiun zaman dahulu.
Monika mengatakan, untuk mendapatkan perwajahan agar diorama tampak milenial sehingga ahli sangat berperan. Mulai dari ahli sejarah, kurator, ahli seni benda dan tata kelola seni. Tujuannya agar mampu menghadirkan benda seni bisa dipamerkan dan terlihat menarik, termasuk melibatkan ahli animasi, audio video, mechanical electrical hingga ahli pencahayaan. Masyarakat yang ingin berkunjung bisa mendaftar melalui tiket online di dioramaarsip.jogjaprov.go.id.
“Untuk sementara masih digratiskan karena belum ada Pergub atau regulasi terkait dengan penarikan retribusi. Namun karena keterbatasan tempat, setiap trip dibatasi maksimal 20 orang,” katanya. (Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement