Advertisement

Sarkem Sepi Saat Ramadan, PSK Tawarkan Jasa via Online

Triyo Handoko
Rabu, 27 April 2022 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Sarkem Sepi Saat Ramadan, PSK Tawarkan Jasa via Online Ilustrasi. - everypixel

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Aktivitas sentra lokalisasi di Jalan Pasar Kembang (Sarkem) Kota Jogja sepi selama masa Ramadan 2022. Sebagian pekerja seks komersial memilih menawarkan jasanya melalui online.

Gerobak siomay terbuat dari alumunium tipis dengan pendorong sepeda ontel milik Asep Saefull sudah menunggu pembeli saat adzan Maghrib berkumandang, tanda buka puasa. Bukan di tempat terbuka, Asep memilih gang sempit di Kampung Sosrowijayan, Yogyakarta untuk menjajakan somainya. Tepatnya di pertigaan gang sempit di RT 15 RW 03, kampung tersebut.

Advertisement

Bukannya tanpa alasan Asep memilih berjualan di gang sempit ini, kampung tempat gang sempit itu berada terkenal sebagai tempat hiburan malam kondang di Yogyakarta. Yaitu Pasar Kembang atau sering disebut Sarkem.

Keramaian Sarkem di malam hari yang dipadati pengunjung jadi alasan utama Asep berjualan di situ. Omzet tertingginya berjualan di Sarkem di kisaran Rp 350 ribu. "Di sini juga asyik banyak hiburannya enggak gampang bosan" kata Asep sambil melirik pekerja seks di ujung gang, menegaskan kata "asyik" yang dimaksudnya.

Sayangnya, hari itu Asep baru mendapat uang sebesar Rp45.000. "Dari tadi sepi" keluhnya sambil bermain gim di ponselnya untuk mengusir kebosanan, Kamis malam (21/4/2022).

Asep menceritakan awal Ramadan tempatnya berjualan ramai. Namun makin kemari makin sepi. "Sudah mau Lebaran mungkin ya," tebaknya mengenai sepinya Sarkem.

Di ujung gang lain, sekitar 150 meter dari tempat Asep berada situasinya lebih sepi lagi. Hanya ada dua perempuan pekerja seks, yang memperkenalkan diri dengan nama Nia dan Keisha. "Itu nama di sini [sarkem] aja," kata Nia.

BACA JUGA: Gunakan Transportasi Umum, 35.000 Pemudik Sudah Tiba di DIY

Nia tampak lebih muda dan mengaku berumur 19 tahun. Berpakaian serba pink ia blak-blakan menyebut tarif jasa seksual yang ia kenakan ke pelanggan.

Ia mematok harga Rp200.000 untuk jasanya. Sedangkan Keisha tampak lebih tua dan mengaku berumur 32 tahun, berpakaian loreng-loreng motif macan ia mematok harga Rp150.000 sekali kencan. Mereka kompak menggunakan gincu warna merah.

Sepinya sarkem juga berpengaruh pada Nia dan Keisha. Sejak sepekan terakhir, menurut mereka, Sarkem sepi dan penghasilan mereka di bawah Rp300.000. "Semalam sekarang paling banyak tiga pelanggan, kadang malah kosong" kata Nia terdengar mengeluh.

Sedangkan Keisha lebih sedikit yang diperoleh. Paling banyak, kata Keisha, Rp250.000. "Saya siasatinya dengan menggunakan aplikasi online untuk menggaet pelanggan," tambahnya.

Sebagai ibu dua anak dan orang tua tunggal, Keisa sagat terdampak kondisi ekonomi saat ini. "Harga-harga kebutuhan lagi naik jadi tambah bingung" keluhnya. Selain kebutuhan sehari-hari, jelas Keisha, angsuran dari utangnya juga membuatnya tambah pusing menghadapi situasi sekarang.

Tak mau kalah mengadu nasib sial, Nia menceritakan permasalahannya juga. "Orang tua di rumah itu tanggungan saya juga" beber perempuan asal Cilacap, Jawa Tengah ini.

Baik Nia dan Keisha mengambil pekerjaan sebagai penjaja seks adalah pilihan terakhir, bahkan terkesan terjebak. "Saya datang ke sini dulu katanya mau jadi pemandu lagu aja," sebut Nia. Namun oleh temannya, ia malah dijadikan pekerja seks. "Kata teman saya waktu itu, pemandu lagu sudah penuh adanya pekerjaan yang seperti ini," jelasnya.

Lambat laun ia menyenangi pekerjaan sebagai pekerja seks komersial. "Karena enggak ada pekerjaan lain dan uangnya juga ada," katanya.

Begitu juga dengan Keisha, karena terlilit utang cukup besar ia ditawari pekerjaan yang ia lakoni sekarang. "Waktu itu enggak ada pekerjaan lain yang bisa hasilkan banyak uang seperti ini," jelasnya. Seketika itu juga ia menerima pekerjaan tersebut, meski bagi sebagian besar masyarakat menganggap rendah profesi PSK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jatah Menteri Bakal Berkurang karena PDIP Diajak Masuk Kabinet, Golkar Bilang Begini

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement