Advertisement
DC Pinjol Beraksi Lagi, Puluhan Orang Bersajam Satroni Rumah Warga di Kalasan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Praktik pinjaman online (pinjol) kembali makan korban, baik bagi peminjam dana maupun orang-orang di sekitarnya.
Kali ini warga Kalasan, Sleman, Anik Sunyahni, menjadi korban kekerasan debt collector (DC) pinjol. Polisi sudah mendapat laporan dan kini tengah memburu para pelaku.
Advertisement
Anik Sunyahni menceritakan, pada Selasa (26/4/2022) sekitar pukul 15.30 WIB, sekitar 50 orang tak dikenal mendatangi kediamannya.
“Saya tidak tahu sama sekali urusannya, tetapi salah satu yang sering datang ke sini itu mencari seseorang itu terlibat pinjol,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (29/4/2022).
BACA JUGA: Bawa Obat Mercon 2 Kg, Dua Pria Sleman Diringkus Polisi
Seseorang yang terlibat pinjol itu, kata Anik, memang pernah indekos di rumahnya, tetapi sekarang sudah tidak di situ lagi.
Kepada salah satu DC yang sering datang itu dia menjelaskan anak kos tersebut sudah pindah. DC tersebut meminta maaf dan damai.
“Tapi setengah jam berikutnya datang banyak sekali dan bawa sajam terus mau merusak rumah sini kalau saya tidak keluar. Saat itu saya kan sudah di belakang. Saya nyerah ke sini [ke depan] tetapi anak saya malah dijotosi sampai parah. Dia lari pun masih dilempar asbak dan dikejar,” kata Anik.
Putra Anik Sunyahni yang berusaha menyelamatkan diri masuk ke dalam rumah tersebut bernama Ade Putra Cahya Utama, 28.
BACA JUGA: Raperda Penyelenggaraan Inovasi Daerah Mendorong Kreativitas Masyarakat
Lantaran kesal, puluhan orang tak dikenal itu menyabetkan senjata tajam jenis parang ke pintu rumah tersebut.
“Ada pintu itu dibacok karena anak saya lari karena enggak sebanding ya satu lawan puluhan,” kata dia.
Dia mengungkapkan anak kos yang terlibat pinjol itu sebelumnya sudah meneleponnya dan meminta maaf belum bisa membayar kos.
Diceritakan pula akibat pinjol ini, dia yang tadinya hanya meminjam Rp2,5 juta, dalam tiga bulan tagihannya menjadi Rp12 juta.
Ade mengatakan penyerangan berakhir setelah petugas dari Polsek Kalasan datang. Dari dalam kamar tempatnya bersembunyi, Anik mendengar teriakan yang menyebutkan kedatangan polisi dan memasukkan parang ke mobil.
“Polisi datang, salah satu dari pihak mereka langsung teriak-teriak gitu langsung parang masukin ke mobil. Polisi datang dari polsek. Sempat ditelepon. Pihak aparat tapi datangnya tidak saat itu juga. Saya menunggu agak lama baru datang,” ungkapnya.
Kapolres Sleman, AKBP Achmad Imam Rifai, menuturkan polisi sudah mendapatkan laporan kasus penyerangan ini. “Kemarin membuat laporan di Polres dan sudah kita terima, tentunya akan berproses seperti biasa dan sesuai dengan prosedur,” kata dia.
Penyerangan tersebut menurutnya bisa masuk sebagai kasus penganiayaan atau pengeroyokan. Sementara untuk dugaan pelaku dari pinjol, polisi masih terus menyelidiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement