Gowes ke Jogja, Ganjar Pranowo Dikejutkan Murahnya Harga Sembako
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dibuat terkejut dengan murahnya barang-barang kebutuhan pokok di Jogja. Saat gowes ke kawasan Mangunsudiran, Minggu (15/5/2022), Ganjar menemukan ada emak-emak yang ramai-ramai membeli berbagai sembako dengan harga-harga tak biasa.
Misalnya harga gula putih kemasan dijual Rp10.000 per kilogram, sayuran segar hanya Rp5.000 per ikat, susu kental manis Rp5.000 per kaleng, serta mi instan Rp5.000 per tiga bungkus. Jelas saja, lokasi jualan itu dikerumuni emak-emak.
Advertisement
"Kok murah bu, ini beneran?" tanya Ganjar pada ibu-ibu yang berkerumun untuk belanja di lokasi itu, seperti dikutip dari rilis yang diterima Harianjogja.com, Minggu.
"Beneran pak, ini memang murah," ucap mereka kompak.
BACA JUGA: DPC PDIP Kota Jogja: Ibu Mega Inspiratif & Membanggakan Rakyat Indonesia
Ternyata, lokasi itu adalah tempat anggota Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) melakukan aksi Kagama Canthelan. Sebuah program pemberian bantuan sembako pada masyarakat yang membutuhkan.
Program itu dilakukan Kagama di berbagai tempat di Indonesia sejak awal pandemi lalu dan berlangsung sampai saat ini. "Ini dulu malah gratis pak, tapi masyarakat sini malu kalau ambil gratis terus. Akhirnya kami konsep seperti pasar murah dan ternyata justru mereka antusias," kata pengurus Kagama Canthelan Mangunsudiran, Ekandari.
Tak hanya dengan uang, terkadang masyarakat bisa barter barang. Jika mereka memiliki beras tapi tidak punya lauk, biasanya mereka datang untuk menukar beras dengan lauk yang ada. "Jadi saling membantu, berasnya bisa dipakai yang lain. Sampai sekarang beberapa masih jalan," ucapnya.
BACA JUGA: Hanya Truk Dump yang Direkomendasikan Kirim Sampah ke TPST Piyungan
Selain di Mangunsudiran, Ganjar juga mengunjungi program Kagama Canthelan di Gowok, Caturtunggal Jogjakarta. Di tempat itu, Ganjar senang karena aksi sosial itu melibatkan masyarakat.
Mereka warga yang mampu menyisihkan uang sisa belanja sehari-hari dan dimasukkan ke kotak yang ada di pinggir jalan desa. Uang yang terkumpul di kotak itu kemudian dibelikan sembako untuk dicanthelkan di depan kantor RW. Masyarakat tak mampu lain bisa mengambil secara gratis.
"Saya beberapa waktu lalu ke Makassar dan ada Kagama Canthelan di sana, saat ini ke Jogja juga ada. Saya senang meski setelah selesai pandemi atau minimal berkurang, gerakan ini terus berjalan dan dikembangkan," kata Ganjar.
Ganjar berharap program Kagama Canthelan ini tetap dilestarikan. Pandemi mungkin sudah mulai berakhir atau mulai berkurang, namun menurut Ganjar, aksi-aksi sosial yang muncul selama pandemi harus terus menggelinding bahkan semakin besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement