Advertisement

Tebing 20 Meter di Samigaluh Ambrol, Satu Rumah Jadi Korban

Catur Dwi Janati
Selasa, 14 Juni 2022 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Tebing 20 Meter di Samigaluh Ambrol, Satu Rumah Jadi Korban Kondisi rumah Supardi yang diterjang material longsoran, Selasa (14/6/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Hujan deras yang melanda Kulonprogo pada Senin (13/6/2022) memicu ambrolnya tebing setinggi 20 meter di Menggermalang, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, longsor. Nahas, longsoran tebing itu menghantam rumah salah satu warga hingga jebol.  

Pemilik rumah yang dihantam longsor, Supardi menuturkan saat terjadi longsor hanya ibunya yang berada di rumah. Ibunya baru pulang ke rumahnya sehabis mencari rumput. Namun tak berselang lama suara hantaman keras terdengar. Setelah dicek ternyata tebing di sisi rumahnya longsor dan menerjang tembok rumahnya sampai rusak cukup parah.

Advertisement

BACA JUGA: Cuaca Tak Menentu Melanda DIY, Ini Sebaiknya yang Dilakukan Warga

Lantaran kondisi tanah yang masih labil, Supardi sekeluarga pun memilih mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara waktu. "Yang di rumah [waktu longsor] ibu saya, ibu habis mencari rumput untuk ternak. Kemudian baru mau masih air, tahu-tahu terdengar suara bruk. Kemudian ibu saya lari ke tempat pak RT," terang Supardi pada Selasa (14/6/2022). 

"Baru [setelah itu] warga berdatangan. Namun tanah longsor sudah menimpa rumah karena tanah labil bersamaan hujan lebat, air enggak masuk ke saluran air," ujar dia.

Material longsor yang terdiri tanah dan pepohonan cukup kuat untuk menjebol rumah Supardi. Hujan deras selama kurang lebih dua jam membuat air meluber dari selokan. Perlahan, air yang meluap perlahan mengikis tebing dan menyebabkan longsor sepanjang 10 meter pada bagian tebing.

Komandan TRC BPBD Kulonprogo, Sunardi menerangkan selain menyebabkan dinding rumah rusak, longsoran yang terjadi juga berpotensi mengancam jalan kabupaten. Pasalnya letak longsoran berada tidak jauh dari posisi jalan raya yang ada di atasnya. 

Dikhawatirkan kondisi tanah yang tergerus dapat menyebabkan longsor susulan. Akhirnya sebagai bentuk mitigasi, garis polisi dipasang di sisi-sisi jalan yang rawan longsor.

"Karena kondisi tanah masih labil, kami sarankan warga mengungsi ketika ada hujan deras dan kondisinya membahayakan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement