Pemda DIY Dorong Pemberdayaan Ekonomi & Penguatan Moral Keluarga
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY terus menyosialisasikan ketahanan keluarga di berbagai wilayah.
Kegiatan terbaru digelar di di Kantor Kelurahan Warungboto, Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (17/6/2022). Penguatan ekonomi dan moral di lingkungan terus diupayakan karena menjadi faktor penting dalam menjaga keharmonisan dalam berkeluarga.
Advertisement
BACA JUGA: Nonton Yuk! Ada Kompetisi Berselancar Nasional di Parangtritis
Satgas PPA DP3AP2 DIY Lyno Ristianingsih mengatakan keluarga merupakan pilar dari berbagai aktivitas kehidupan sosial masyarakat. Mulai dari cara mengasuh anak, mengelola emosi hingga mencukupi kebutuhan ekonomi. Menurutnya, ekonomi menjadi salah satu faktor yang penting dalam kehidupan keluarga, apalagi setelah pandemi Covid-19 kondisi masyarakat kian terpuruk.
“Ekonomi ini juga berpengaruh besar terhadap pengasuhan dan pemenuhan hak anak, sampai pada kebutuhan lain di keluarga. Dampaknya sangat luas, karena ekonomi menjadi pilar utama, kalau ekonomi jatuh maka pengaruhnya bisa ke kehidupan rumah tangga goyah,” katanya dalam Sosialisasi Ketahanan Keluarga di Kantor Kelurahan Warungboto, Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (17/6/2022).
Sejumlah program pelatihan pun disiapkan dalam upaya memberikan kemandirian ekonomi terutama kepada para perempuan sehingga mereka diharapkan bisa membuat usaha kecil-kecilan dari keluarga. Ibu dianggap memiliki banyak potensi untuk berkembang dengan jaringannya di kampung mulai dari dasawisma hingga berbagai bentuk komunitas lainnya.
“Jadi pemberdayaan ekonomi menyasar ibu-ibu juga dilakukan dengan harapan mereka bisa mandiri bisa membuat produk kemudian dipasarkan. Karena saat ini pemasaran sangat luas bisa secara online, dengan ruang dan waktu yang tak terbatas,” katanya.
Ia mengatakan penguatan dari sisi moral dan emosi diperlukan bagi keluarga. Tujuannya agar ketika suatu keluarga sedang menghadapi cobaan terkait ekonomi, mereka tidak goyah dan tetap harmonis. Karena dalam berbagai kasus, ekonomi bisa berdampak pada perceraian, KDRT hingga kenakalan anak karena kurangnya perhatian orang tua.
“Oleh karena itu sosialisasi langsung ke masyarakat ini penting sehingga bisa saling menguatkan. Karena ketahanan keluarga ini penting agar terjadi keharmonisan,” ujarnya.
Lyno berusaha menekankan pentingnya moral kepada para peserta sosialisasi, sehingga keluarga tetap bisa bertahan dengan berbagai kondisi. Kepala keluarga misalnya harus menjadi pengayom dan pelindung bagi anggotanya. Serta mengelola emosi terutama di kalangan ibu rumah tangga dan anak-anak.
“Jangan sampai kemudian karena kedua orangtua tidak bisa mengawasi atau menemani anak, kemudian anak mencari kesibukan lain di luar rumah. Kalau kesibukan itu positif tidak masalah, tetapi rata-rata anak terpengaruh ke hal-hal yang negatif, ini yang dikhawatirkan, sehingga DP3AP2 berusaha maksimal melakukan pencegahan,” katanya.
Anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafi'I, yang hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi itu berharap dengan adanya Perda DIY No.7/2018 tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga semakin memperkuat pembangunan manusia yang dimulai dari keluarga. Sosialisasi ketahanan keluarga diharapkan terus meluas hingga level RT sehingga semua keluarga sudah mendapatkan informasi terkait apa yang seharusnya dibangun dalam keluarga.
“Banyak tugas keluarga yang bisa kita kawal mulai dari menyiapkan anak atau generasi muda pada usia remaja yang harus diberikan pendampingan supaya proses pembentukan keluarga yang nanti akan mereka jalani sesuai dengan aturan dan norma,” katanya.
Ia mengatakan anak muda sebaiknya mulai diarahkan agar ketika mereka sudah menikah bisa memberikan pengasuhan terbaik untuk keluarganya kelak. Hal ini menjadi hal penting untuk penguatan keluarga. Sehingga kasus penelantaran anak tidak perlu terjadi.
BACA JUGA: Abimanyu, Sapi Kurban Pilihan Jokowi dari Sleman Milik Anak Yatim
“Kami bersyukur kesadaran penanganan sudah tumbuh dari pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten kota, untuk bersama-sama menguatkan ketahanan keluarga,” ucapnya.
Sub Koordinasi Seksi Advokasi, Komunikasi, dan Edukasi, DP3AP2 DIY, Heru Triyono, menyatakan kegiatan Sosialisasi Ketahanan Keluarga menyasar wilayah kabupaten dan kota di DIY. Kegiatan ini melibatkan kelurahan serta dinas terkait di kabupaten dan kota. “Melalui sosialisasi ini harapannya memberikan manfaat kepada keluarga-keluarga dan semakin menguatkan keluarga baik dari sisi kesehatan, kualitas sumber daya manusia dan faktor lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement