Advertisement

1.894 Ternak di Bantul Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Vaksin Menipis

Ujang Hasanudin
Jum'at, 24 Juni 2022 - 17:07 WIB
Budi Cahyana
1.894 Ternak di Bantul Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Vaksin Menipis Dokter hewan Puskeswan Sanden memeriksa kondisi sapi positif PMK di Kapanewon Srandakan, Bantul, Senin (13/6/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bantul terus merebak. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mencatat 1.894 ternak yang terpapar PMK. Dari jumlah tersebut, enam ternak mati.

Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo mengatakan ternak yang mati sebagian besar adalah domba dan sudah dikubur oleh pemiliknya. Sementara, ternak yang sembuh sebanyak 210 ekor.

Advertisement

BACA JUGA: Melerai Perkelahian, Lurah Timbulharjo Bantul Dipukuli Hingga Berdarah & Dioperasi

“Data terbaru ada 210 ternak di Bantul yang sembuh dari PMK, mayoritas sapi dengan jumlah 191 ekor dan domba 19 ekor,” kata Joko, Jumat (24/6/2022).

Joko mengatakan ternak sembuh dari PMK setelah dirawat dan diberi obat-obatan oleh dokter hewan di masing-masing kapanewon. Ternak yang terinfeksi PMK diisolasi dan diberi vitamin.

Sebagian besar hewan yang terserang PMK adalah dari luar Bantul. Menurut Joko, sebenarnya tidak ada obat untuk PMK, karena jenis penyakit tersebut adalah virus, sehingga pengobatan yang dilakukan adalah hanya untuk mengurangi gejala.

“PMK itu virus tak ada obatnya, obat hanya untuk kurangi gejala. Ada vitamin dan antibiotik untuk mengurangi panasnya dan mengeringkan lukanya, dan menambah nafsu makan,” ucap Joko.

Ketersediaan vaksin sudah menipis dan tidak bisa diberikan kepada semua ternak yang terserang PMK. DKPP masih menunggu vaksin dari Pemerintah Pusat.

Ia mengaku sudah mengajukan vaksin sejak dua pekan lalu. Menurut informasi yang dia peroleh, vaksin dari Pemerintah Pusat sudah datang di Pemda DIY. “Kami masih menunggu berapa jatah vaksin yang diperoleh untuk Bantul,” katanya.

Sementara jumlah vaksin yang dia ajukan sebanyak 72.900 sesuai dengan jumlah populasi sapi di Bumi Projotamansari.

BACA JUGA: Jalan Menuju TPST Piyungan Memprihatinkan, Rusak karena Dilalui Truk Sampah hingga Tambang Batu

Joko mengatakan dari jumlah ternak yang terserang PMK, 19 ekor sudah dipotong paksa oleh jagal atau pemiliknya. Ia berujar ternak yang terserang PMK dagingnya masih aman untuk dikonsumsi. Sebab PMK bukan zoonosis atau penyakit hewan yang menular ke manusia. Hanya bagian kepala, jeroan, dan kaki tidak diperkenankan untuk dikonsumsi demi keamanan. Bagian tubuh tersebut harus dibuang dan dikubur.

Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis meminta DKPP mengawasi ketat lalu lintas hewan ternak dari luar Bantul untuk menekan wabah PMK. Ia juga berharap peternak sapi dan kambing di Bantul tidak menjual hewannya ke luar daerah untuk mencukupi kebutuhan hewan kurban pada Iduladha mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement