Advertisement
Hati-Hati! Semula Aman, Simpang Tiga Ini Kini Jadi Titik Rawan Lakalantas di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Pengendara yang melintas di Jalan Jogja–Wates Km. 26, tepatnya di simpang tiga Ksatrian, Gunung Gempal, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, perlu berhati-hati. Lokasi ini menjadi titik baru yang rawan kecelakaan lalu lintas di Kulonprogo.
Kepala Dinas Perhubungan Kulonprogo, Lucius Bowo Pristyanto mengatakan hasil kajian yang dilakukan dua tahun lalu, lokasi tersebut sebenarnya tidak masuk dalam lokasi yang rawan kecelakaan lalu lintas.
Advertisement
BACA JUGA: Bangkai Kambing yang Hanyut di Semarang Negatif PMK
Akan tetapi, jumlah insiden kecelakaan lalu lintas yang meningkat di lokasi simpang tiga Ksatrian beberapa bulan terakhir adalah hal yang baru. “Fenomena baru itu, baru belakangan ini muncul. Memang meningkat,” ucap Bowo, Rabu (29/6/2022).
Bowo mengungkapkan peningkatan kejadian kecelakaan tidak lepas dari tingginya arus lalu lintas di jalan nasional sekitar lokasi tersebut. Selain itu lalu lalang warga di sekitar tempat itu juga mengalami peningkatan.
“Faktor kedisiplinan pengguna jalan juga berpengaruh. Misalnya mau keluar dari jalan kecil ke jalan besar harusnya berhenti dulu, jangan langsung nyelonong saja. Kami bersama Polres [Kulonprogo] tentu berupaya pencegahan kecelakaan. Memasang water barrier di sana, terus nanti ada langkah jangka panjang juga,” ucapnya.
Rencana jangka panjang yang dimaksud Bowo adalah pemasangan lebih banyak rambu dan pemberlakuan rekayasa lalu lintas. Untuk itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat [BPTD] wilayah X Jateng-DIY. "Kami mohon ada semacam rekayasa dan pemasangan rambu seperti lampu kedip, dan sebagainya,” ujarnya.
BACA JUGA: Satpol PP Kulonprogo Tertibkan Lapak PKL di Alun-Alun Wates
Warga yang tinggal di sekitar persimpangan Kstarian, Asep, mengatakan kecelakaan paling sering menimpa sepeda motor. Menurut Asep jumlahnya sudah tak terhitung. “Kronologi hampir sama biasanya. Kendaraan dari arah barat atau ruas jalan nasional hendak berbelok ke selatan, menuju jalan Kabupaten, atau masuk wilayah pemukiman warga Giripeni, di situ dari arah timur melaju kendaraan lain dengan kecepatan tinggi. Tidak memperhatikan adanya motor yang menyeberang, jadi tabrakan,” ucap Asep.
Itulah sebabnya, dia berharap persoalan ini bisa mendapat perhatian lebih dari pihak terkait. Menurutnya dengan kerap terjadinya kecelakaan di lokasi tersebut, perlu ada tindakan nyata.
“Harapan warga sini dipasang lampu traffic light. Sempat ada pembatas [water barrier] tapi masih belum menjadi solusi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tom Lembong Sakit, Sidang Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula Ditunda
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pelayanan Kesehatan, Dinkes Siapkan Aplikasi Pemantauan Data Kesehatan Warga
- Menteri Tenaga Kerja Keluarkan SE Larangan Penahanan Ijazah, Pemda DIY Masih Mengkaji
- Pemkot Jogja Siapkan Moratorium Hotel di Kawasan Sumbu Filosofi
- Dishub Kota Jogja Mengedukasi Keselamatan Lalu Lintas bagi Abdi Dalem
- KAI Daop 6 Jogja Beri Apresiasi Pembeli Tiket Terbanyak KA Taksaka
Advertisement