Beri Kuliah Umum di UII, Dubes Ukraina Beberkan Seberapa Parah Serangan Rusia
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin memberikan kuliah umum di Universitas Islam Indonesia (UII), Senin (18/7/2022).
Dia mengungkap dampak serangan Rusia ke negaranya lebih parah dari Nazi Jerman maupun invasi Rusia terhadap Aleppo, Suriah. Hamianin mengungkap saat kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina menjadi satu-satunya hari di Ukraina tanpa korban jiwa akibat perang.
Advertisement
BACA JUGA: Apriyani-Fadia Raih Juara Singapore Open 2022, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat
Hamianin mengklaim sejak invasi pada 24 Februari 2022 hingga saat ini setiap hari selalu ada korban jiwa dari masyarakat sipil yang jumlahnya sudah mencapai 10.000 orang tewas. Ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi karena rumah rusak parah.
“Bahwa sejak 24 Februari sampai hari ini setiap hari ada warga sipil meninggal akibat serangan Rusia, kecuali satu hari tanpa korban jiwa yaitu saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Ukraina,” katanya di UII, Senin (18/7/2022).
Hamianin membandingkan serangan Rusia ke Ukraina dengan serangan Rusia ke Aleppo Suriah pada 2016 silam. Dia mengklaim serangan ke Aleppo, Rusia hanya mengeluarkan 150 rudal, sedangkan ke Ukraina sudah lebih dari 4.000 rudal diluncurkan.
“Ada perbandingan luar biasa saat Rusia serang Aleppo yang dipakai 150 rudal, tetapi dalam lima bulan telah menghitung 4.000 lebih rudal untuk serang Ukraina, itu maknanya sudah berkali lipat,” katanya.
Dia menambahkan dampak kerusakan invasi ke Ukraina yang hanya lima bulan sudah lima kali lipatnya kerusakan peran Nazi Jerman melawan Uni Soviet. “Saat Nazi Jerman bahkan tidak ada separuh dari yang terjadi di saat ini, saat itu [Nazi Jerman] yang terjadi selama lima tahun, saat ini lima bulan [Rusia serang Ukraina] lebih dari dua kali lipat dampak kerusakan yang terjadi,” ucapnya.
BACA JUGA: Waduh! WhatsApp, Facebook, Instagram Terancam Diblokir Kemkominfo Dua Hari Lagi!
“Persoalan percaya atau tidak ini bisa saja dilakukan siapa pun, disampaikan bahwa kita telah melihat banyak menyampaikan sesuatu mengutuk invasi ini. Tetapi yang kami tunggu adalah hasil, dampak yang nyata. Paling dekat perlu dilakukan mengambil langkah perlu ada hasil nyata, ini bukan persoalan rusia atau ukraina tetapi kemanusiaan,” ujarnya.
Kedatangan Hamianin atas undangan Pusat Studi Hubungan Internasional UII untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dengan tajuk The Ukrainian Question in Global Politics.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Advertisement
Advertisement