Usai Disorot karena Kasus Pemaksaan Jilbab, SMAN 1 Banguntapan Dapat Karangan Bunga dari Alumni

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pasca-menjadi sorotan masyarakat karena dugaan pemaksaan pemakaian jilbab kepada salah satu siswinya yang berbuntut penonaktifan beberapa guru dan kepala sekolah, SMAN 1 Banguntapan mendapat sejumlah karangan bunga tanda dukungan dari alumni.
Dari pantauan Harianjogja.com, setidaknya ada tujuh karangan bunga yang diterima sekolah, diletakkan di halaman sekolah. Dari keterangan di papannya, karangan bunga tersebut semuanya datang dari para alumni SMAN 1 Banguntapan.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Sayangnya ketika didatangi wartawan, tidak ada perwakilan dari sekolah yang bisa diwawancarai. Salah satu petugas keamanan SMAN 1 Banguntapan, Marno, mengatakan beberapa karangan bunga tersebut datang bersamaan pada Senin (8/8/2022) pagi. “Datang jam 09.00, pakai satu pikap,” ujarnya singkat.
Setidaknya ada tiga Angkatan alumni yang tertulis dalam karangan bunga tersebut, yakni 1999, 1996 dan 2004. Salah satu karangan bunga bertuliskan ‘Teruntuk guru dan kepala sekolah terima kasih sudah menjadikan kami generasi 2000an yang mengerti norma, tetap cinta SMAN 1 Banguntapan, tetap jaya SMAN 1 Banguntapan. By Alumni 99’.
Ada pula yang memberi motivasi kepada siswa SMAN 1 Banguntapan, yang berbunyi ‘Buat adik-adikku se-almamater, tetap semangat menimba ilmu, tetap berprestasi seperti rekan kalian yang menjadi perwakilan SMABA di olimpiade sains tahun ini, buat bangga orang tua dan guru. Dari kami Angkatan 1996’.
BACA JUGA: Pengamat Sarankan Ganjar Pranowo Jadi Timses Puan di Pilpres 2024
Ada pula ucapan yang berbentuk pantun, bunyinya ‘Memancing ikan lauhan ternyata dapat ikan hiu, SMAN 1 Banguntapan I Love You. SMAN 1 Bantuntapan Jaya. Salam hormat dan rindu untuk Bapak Ibu Guru. By alumni lulusan 2004’.
Seperti diketahui kasus dugaan intoleransi pemaksaan jilbab di SMAN Banguntapan mencuat beberapa waktu lalu sehingga membuat Gubernur DIY Sri Sultan HB X murkan dan berbuntut penonaktifan tiga guru dan kepala sekolah.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Piala Dunia U-20 Batal, Ganjar dan Koster Didesak untuk Minta Maaf
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan PNS Sleman Naik Pangkat saat Ramadan Ini
- Sebelum Arus Mudik, Bupati Pastikan Jalur di Sleman Bebas Lubang
- Pejabat dan ASN Dilarang Bukber, Pengusaha Hotel Teriak!
- Komisi A DPRD DIY Desak Pemda DIY Bentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan
- Gunungkidul Kemungkinan Gelar Pemilihan Lurah 2024 Serentak pada 2025
Advertisement