Advertisement

Butet hingga Farid Stevy Rayakan 125 Tahun R.J. Katamsi

Lugas Subarkah
Kamis, 11 Agustus 2022 - 21:37 WIB
Arief Junianto
Butet hingga Farid Stevy Rayakan 125 Tahun R.J. Katamsi Asmujo Jono Irianto, menunjukkan karya dari Butet Kertaradjasa yang dipamerkan dalam Konvergensi: Pasca-Tradisionalisme, Kamis (11/8/2022). - Harian Jogja/Lugas subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Sebanyak 58 seniman dan enam kolektif seni memamerkan karyanya dalam Konvergensi: Pasca-Tradisionalisme di galeri R.J. Katamsi, ISI Jogja. Pameran yang digelar sebulan penuh, mulai 12 Agustus hingga 12 September tersebut sebagai peringatan 125 tahun R.J. Katamsi dan 72 tahun Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI).

R.J. Katamsi merupakan salah satu tokoh penting dalam seni rupa modern yang turut mendirikan sekaligus menjadi direktur pertama ASRI, cikal bakal ISI Jogja. Bersama sejumlah seniman lain ia meletakkan dasar-dasar sistem pendidikan tinggi seni.

Advertisement

BACA JUGA: Santuy....Perempuan di Bantul Ini Keluar Indekos Sambil Tuntun Motor Curian

Pameran ini dikuratori oleh tiga orang, yakni Suwarno Wisetrotomo, Asmujo Jono Irianto dan Rain Rosidi. Sejumlah seniman yang terlibat dalam pameran ini di antaranya Butet Kertaradjasa, Sirin Farid Stevy, FX Harsono, Ugo Untoro, Nasirun, Putu Sutawijaya, Heri Dono dan masih banyak lagi.

Sedangkan kolektif yang terlibat meliputi Ace House Collective, Gegerboyo, Ruang MES56, HONF, Barasub dan Lepas Kendali. Beberapa penampil dalam pembukaan pameran diantaranya Prontaxan, DJ Ayash, Trengginas dan lainnya.

Salah satu kurator, Rain Rosidi, mengatakan momentum ini bisa dijadikan sebuah refleksi bersama, sejauh mana pendidikan tinggi seni rupa mampu mewarnai seni di Indonesia sekaligus otokritik kelemahan dan kekurangan pendidikan seni rupa di Indonesia.

"Tentu saja untuk membangun dunia seni rupa kedepannya yang penuh tantangan dan dunia yang terus berubah. Membayangkan sekaligus merancang peran pendidikan seni rupa yang dinamis sesuai perkembangan zaman," katanya.

Kurator lainnya, Asmujo Jono Irianto, menuturkan konvergensi yang menjadi tema pameran ini, dalam dunia seni rupa dapat merujuk pada medan seni atau ekosistem jejaring seni rupa kontemporer global.

"Maka karya yang dipamerkan berjumlah 64 karya yang tampil dengan beragam bentuk ide dan gagasan. Tidak hanya membentuk media karya seni konvensional seperti lukisan dan patung, tapi lazim juga ditemukan karya seni yang menggunakan medium multimedia," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement