Advertisement
Dana Rp4 Miliar Disiapkan untuk Peternak Sleman yang Hewannya Mati akibat PMK

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Peternak di Sleman yang hewannya mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) akan segera didata untuk menerima bantuan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono mengatakan anggaran untuk bantuan itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp4 miliar.
Advertisement
Perkiraan anggaran tersebut, kata dia, berdasarkan catatan jumlah hewan ternak yang mati dan terkena potong paksa bersyarat. Berdasarkan data DP3 Sleman, per 8 Agustus tercatat ada 398 ekor hewan ternak yang mati dan dipotong paksa. "Anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp4 miliar dari APBN," ucapnya kepada Harianjogja.com, Kamis (11/8/2022).
BACA JUGA: Buntut Penyegelan Penginapan di Sleman oleh Aparat, Direktur PT Dazatama Buka Suara
Dia menjelaskan pendataan ternak mati secara riil time saat ini terus berlangsung dan dilaporkan ke Kementerian melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional yang terintegrasi Indonesia (i-SIKHNAS).
"Verifikasi data di lapangan terhadap data input i-SIKHNAS dimulai 15-27 Agustus 2022 bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi kepada peternak," jelasnya.
Sosialisasi yang akan disampaikan pada tanggal tersebut yaitu mengenai detail teknis pelaksanaan bantuan PMK kepada petugas di lapangan. Peternak yang hewannya mati karena PMK akan diberi bantuan Rp10 juta untuk sapi atau kerbau, domba Rp1,5 juta, dan babi Rp2 juta. "Maksimal lima ekor [untuk masing-masing peternak]," lanjutnya.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memerintahkan DP3 Sleman untuk melakukan pendataan ternak yang mati atau dipotong bersyarat akibat PMK. Menurutnya peternak yang penerima bantuan harus memenuhi persyaratan. "Saya minta didata, jangan sampai ada peternak yang hewannya mati atau dipotong bersyarat tidak terdata," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Profil Kolonel Antonuis Hermawan Ikut Gugur di Peristiwa Ledakan Amunisi Garut
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Blacklist Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
Advertisement