Advertisement

Gara-Gara Pandemi Covid-19, Murid Sekolah di Jogja yang Periksa Mata Minus Tambah Banyak

Yosef Leon
Senin, 15 Agustus 2022 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Gara-Gara Pandemi Covid-19, Murid Sekolah di Jogja yang Periksa Mata Minus Tambah Banyak Sejumlah murid SD dari berbagai sekolah mengikuti baksos pemeriksaan mata gratis yang diselenggarakan oleh alumni angkatan 1983 SMAN 3 (Padmanaba) Jogja bekerja sama dengan RS dr Yap, Senin (15/8/2022) di Grha Padmanaba. - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Aktivitas belajar daring selama pandemi Covid-19 disinyalir memicu munculnya gangguan kesehatan mata kepada anak-anak sekolah di Jogja. Durasi dan jarak pandangan mata yang terus menerus memantau gadget membuat risiko kesehatan mata berpotensi memburuk. 

Ketua Panitia Baksos Pemeriksaan Mata Gratis RS dr Yap, Anggun Desi Wulandari, menjelaskan pandemi Covid-19 membuat pemeriksaan mata anak meningkat di rumah sakit. Beberapa gangguan kesehatan mata yang ditemui misalnya miopia atau rabun jauh serta mata malas atau yang biasa disebut amblyopia

Advertisement

BACA JUGA: Miris! DIY Gudangnya Pembalap tapi Tak Punya Sirkuit Permanen

"Karena pandemi, banyak anak-anak yang periksa mata," kata Anggun di sela baksos pemeriksaan mata gratis di Grha Padmanaba yang diselenggarakan oleh alumni angkatan 1983 SMAN 3 Jogja (Padmanaba) bekerja sama dengan RS dr Yap, Senin (15/8/2022). 

Menurut Anggun, fenomena miopia adalah gangguan kesehatan yang paling banyak ditemui pada mata anak sekolah. Biasanya hal ini disebabkan karena anak terlalu sering melihat gadget dengan jarak dekat dan durasi lama. Selain itu, faktor risiko lain yakni berupa aktivitas membaca dengan jarak terlalu dekat atau keseringan melihat layar gadget. 

"Sekarang kecenderungannya adalah miopia, rabun jauh atau mata minus kalau istilahnya. Mungkin juga karena sekarang lebih banyak melihat gadget dan aktivitas belajar mengajar juga daring lewat laptop jadi lebih banyak yang terdeteksi matanya minus," jelas Anggun. 

Dalam baksos itu, sebanyak 85 murid sekolah dari berbagai jenjang mulai dari SD, SMP dan SMA mendapatkan pemeriksaan mata gratis. Pemeriksaan dimulai dengan melihat ketajaman penglihatan anak lewat alat khusus dan juga ilustrasi huruf pada jarak tertentu. Kemudian, mereka juga dicek dengan menggunakan alat Auto Refrakto Keratometer, dan koreksi refleksi serta pemeriksaan dokter spesialis mata.

"Setelah diperiksa nanti akan kelihatan minus dan silindernya berapa. Setelahnya baru kita akan berikan kacamata untuk membantu proses belajar mereka," ujarnya. 

Anggun menambahkan semakin dini pemeriksaan mata serta intervensi yang diberikan akan semakin memberikan dampak yang baik dalam pemantauan kesehatan mata anak. Jika penanganan dan deteksi terlambat dimungkinkan, gangguan kesehatan mata akan berdampak luas dan memunculkan gejala penyakit lain. 

Ketua Pelaksana Baksos Berbagi Kacamata Alumni Padmanaba 1983, Indah Rahayu menyampaikan, pemeriksaan mata gratis kepada anak sekolah itu merupakan rangkaian bakti sosial dalam memperingati lustrum 80 Tahun SMAN 3 Jogja (Padmanaba). Ada sebanyak 85 anak sekolah yang diperiksa dari berbagai sekolah di DIY yang berasal dari murid yang membutuhkan. 

"Sekolahnya acak kami pilih, kami juga sudah minta kepada guru dan kepala sekolah agar mengikutsertakan para murid yang sekiranya punya gangguan kesehatan mata," ujarnya. 

Indah menyebut baksos ini dipilih lantaran cukup banyak keluhan yang diterima dari para orang tua murid. Anak-anak pada jenjang SD dikeluhkan belum bisa membaca dengan fasih. Selain itu, murid yang duduk pada barisan depan kerap tidak mampu melihat pelajaran yang disampaikan oleh guru saat berada di dalam kelas. 

"Kondisi ini juga pengaruh dengan nilai mereka. Makanya kita gagas agar murid yang punya gangguan kesehatan mata bisa mengakses pemeriksaan dan sekaligus dapat kacamata secara gratis," imbuhnya. 

BACA JUGA: Pemuda Ini Ungkap Alasannya Buka Wisata di Area Terpencil Gunungkidul

Dengan dikemas dalam baksos diharapkan anak-anak juga tidak lagi cemas dan takut saat matanya diperiksa. Pembagian kacamata akan dilangsungkan pada acara puncak lustrum yakni pada 19 September 2022 mendatang. 

"Sekarang kan dipesan dulu setelah diperiksa dan pengambilan pada 17 September kita bagikan kepada mereka. Puncak acara di hari itu selain kacamata juga kita kasih bingkisan. Ini sebagai rangkaian lustrum dengan tema mengabdi tiada henti dan berbagi setiap hari," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral! Istri Siri Polisi Curhat Alami KDRT, Kompolnas Surati Kapolda Kepri

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement