Advertisement

Promo November

UAD Latih Warga Bikin Eco Enzyme

Media Digital
Sabtu, 27 Agustus 2022 - 00:27 WIB
Budi Cahyana
UAD Latih Warga Bikin Eco Enzyme Tim pengabdian UAD berfoto bersama peserta pelatihan pembuatan pupuk organik cair, Sabtu (2/7/2022). - Istimewa

Advertisement

BANTUL—Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah buah pada Sabtu (2/7/2022), serta pelatihan pembuatan eco enzyme, Sabtu (20/8/2022).

Pelatihan menyasar ibu-ibu PKK se-Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden.  Program kolaborasi Tim PkM UAD dan PKK Murtigading ini mengusung tema Pelatihan Pengolahan Limbah dan Sampah Organik Skala Rumah Tangga menjadi Produk-Produk Ramah Lingkungan yang Bernilai Ekonomis di Desa Murtigading Bantul.

Advertisement

Ketua Tim PkM UAD, Dhias Cahya Hakika, mengatakan program penyuluhan dan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyukseskan Gerakan Bantul Bersama yang merupakan program Pemkab Bantul menuju Bantul Bersih Sampah 2025. Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga ini akan berlanjut selama dua tahun dengan beragam kegiatan, antara lain pembuatan pupuk organik cair dari sampah buah, pembuatan eco enzyme dari limbah kulit buah, pembuatan tepung ampas kelapa, pembuatan produk olahan dari tepung ampas kelapa serta pembuatan lilin dari minyak jelantah. 

“Kegiatan pertama yakni pembuatan pupuk organik cair dari sampah buah diikuti oleh perwakilan ibu-ibu PKK se-Kalurahan Murtigading secara luring bertempat di Aula Gedung Kalurahan Murtigading, 2 Juli 2022. Untuk pelatihan pembuatan eco enzyme digelar Sabtu [20/8] dengan peserta yang sama,” katanya.

Penyuluhan dan pelatihan menghadirkan narasumber dosen UAD dari Program Studi Teknik Kimia dan Bisnis Jasa Makanan yang juga anggota tim PkM. Untuk materi pembuatan pupuk organik cair dari sampah buah disampaikan oleh Siti Salamah, sedangkan materi pembuatan eco enzyme dari limbah kulit buah disampaikan oleh Dhias Cahya Hakika. Untuk pembuatan tepung ampas kelapa disampaikan oleh Endah Sulistiawati, materi pembuatan produk olahan dari tepung ampas kelapa disampaikan oleh Yunda Maymanah Rahmadewi, serta materi lilin dari minyak jelantah disampaikan Shinta Amelia.

Dhias memaparkan penyuluhan dan pelatihan yang digelar mendapat respons positif dari para peserta. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian tersebut sangat bermanfaat untuk peserta. “Program ini dapat berkembang untuk pelatihan produk lainnya. Kegiatan ini diharapkan tak hanya menambah pengetahuan masyarakat terkait dengan produk, namun dapat menambah pendapatan masyarakat dengan produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,” katanya. (ADV)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement