Kisah 20 Cagar Budaya Dipamerkan di Indonesia Bertutur 2022, Ada Cerita Masa Lalu Prambanan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—20 Karya digital dari 20 cagar budaya akan dipamerkan dalam Indonesia Bertutur 2022 yang digelar di kawasan Candi Borobudur pada 7-11 September 2022 mendatang. Pameran karya seni berbasis digital ini juga menampilkan kisah masa lalu Candi Prambanan.
Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo menjelaskan 20 karya telah melalui proses kurasi dengan melibatkan seniman dan beragam ahli. Seluruhnya memiliki outstanding universal value atau nilai luar biasa. Selain itu, proses pembuatan karya yang dilakukan para seniman melalui proses riset yang panjang sejak 2021.
Advertisement
BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Sleman Tewaskan 3 Orang, Begini Pengakuan Anak Korban
"Untuk karya yang dihasilkan dan dipamerkan ini lebih ke arah digital seperti bentuk video mapping. Karena harapan kami sasarannya adalah anak muda sehingga bisa langsung dipahami cerita dan pesan dari cagar budaya tersebut," kata Melati di sela-sela Talkshow Indonesia Bertutur 2022 pada perhelatan Artjog di Jogja National Museum, Jumat (2/8/2022).
Cagar budaya tersebut adalah Sangiran (Jawa Tengah), Liang Bua (Nusa Tenggara Timur), Leang-Leang (Sulawesi Selatan), Gugus Misool (Papua Barat), Sangkulirang (Kalimantan Timur), Lore Lindu (Sulawesi Tengah), Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), Tarumanegara (Jawa Barat), Kompleks Candi Dieng, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Prambanan (Jogja dan Jawa Tengah), Candi Gunung Kawi (Bali), Muara Takus (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Candi Jago, Candi Singosari, Trowulan (Jawa Timur), dan Candi Bahal (Sumatera).
"Untuk Prambanan salah satunya menginterpretasikan kembali beberapa kisah terkait candi itu, hingga kemudian berapa ratus tahun kemudian muncul cerita Bandung Bondowoso yang merupakan narasi baru sebenarnya di Prambanan," ujarnya.
BACA JUGA: Kembangkan TPA Piyungan, Lahan Seluas 5,8 Hektare Mulai Dibebaskan
Ia menambahkan pameran itu menjadi wadah menjaga budaya berkelanjutan, agar cagar budaya tidak hanya diam, tetapi bisa membuka mata generasi muda agar memahami cagar budaya tersebut, sekaligus menjadi sumber pengetahuan. Festival ini mengusung tema Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan.
Festival ini melibatkan sebanyak 900 seniman dan pegiat budaya yang akan menampilkan lebih dari 100 karya di antaranya 40 karya video mapping dan 21 film tari yang sebagian besar berbasis 20 cagar budaya tersebut.
Ia berharap pameran itu bisa menjadi sumber edukasi bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk ikut melestarikan warisan budaya.
"Pengunjung diharapkan mendapatkan berbagai pengalaman menarik di Indonesia Bertutur tanpa dipungut biaya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
Advertisement
Advertisement