Advertisement

Tingkatkan Produk Ekspor, UPN Yogyakarta Dampingi Pengrajin Eceng Gondok Kulonprogo

Wisnu Wardhana
Selasa, 27 September 2022 - 06:17 WIB
Sirojul Khafid
Tingkatkan Produk Ekspor, UPN Yogyakarta Dampingi Pengrajin Eceng Gondok Kulonprogo Program Kemitraan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta ini berlangsung di Dusun VII Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta mendampingi pengrajin enceng gondok dalam meningkatkan kualitas produk ekspor. Kegiatan yang masuk dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini berlangsung di Dusun VII Desa Pleret, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo.

Kegiatan ini merupakan upaya UPN Veteran Yogyakarta dalam meningkatkan realisasi program pengabdian masyarakat. Ketua Program Pengabdian, Intan Berlianty, mengatakan program pendampingi pada pengrajin enceng gondok berlangsung bulan Juni-September 2022.

Advertisement

“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang prosedur ekspor, dan penyiapan produk agar dapat diterima buyer dengan baik” kata Intan dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/9/2022).

Dosen Teknik Industri di UPN Veteran Yogyakarta tersebut juga menjelaskan, PKM ini mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek. Dalam proses pendampingan, Intan menilai keberhasilan pelatihan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

BACA JUGA: Kantor Kemenag Kulonprogo Kukuhkan 11 Agen Perubahan 2022

Faktor tersebut seperti persiapan kegiatan pelatihan itu sendiri, pembicara yang bisa menguasai materi serta sasaran yang dituju, kondisi peserta, proses penyelenggaraan, sarana yang digunakan, serta metode yang digunakan.

"Metode yang digunakan pada pelatihan ini dengan melakukan pemberian materi dan praktek langsung. Materi yang diberikan yaitu tentang manajemen usaha, akuntansi keuangan, digital marketing. Sedangkan untuk praktek yang diberikan adalah bantuan alat pelurus kawat dan alat press yang sangat dibutuhkan oleh pengrajin," katanya.

Kegiatan ini bekerjasama dengan pemilik dan pekerja di tempat usaha Lestari Craft dan Lumintri Craft. Kedua usaha ini bergerak dalam bidang kerajinan eceng gondok dan telah memiliki pasar internasional.

Menurut Intan, program dilaksanakan secara berkesinambungan dan terintegrasi berdasarkan skala prioritas penanganan problematika mitra. "Setiap program dan kegiatan diawali dengan perencanaan, proses pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Implementasi yang dilakukan melalui proses learning by doing,” kata Intan.

Dengan begitu, teori dan praktek dilakukan secara bersama-sama dan lebih ditekankan pada praktek. Berdasarkan matriks pelaksanaan program kegiatan program utama dari kegiatan PKM ini adalah mengurangi banyaknya produk reject. Maksud tujuannya agar dapat memenuhi permintaan buyer luar negeri tepat waktu. Cara yang ditempuh dengan meningkatkan penggunaan TTG maupun pelatihannya.

Rangkaian acara dalam pelaksanaan program pemberdayaan pengrajin eceng gondok terdiri dari sosialisasi berupa penjelasan materi terkait manajemen produk untuk ekspor, manajemen pengelolaan keuangan, mesin pelurus kawat, alat press dan branding produk," katanya.

BACA JUGA: Jembatan Glagah Rusak, Begini Skenario Perbaikannya

Pendampingan terpusat di rumah Imam selaku pemilik Lestari Craft. Sasaran program merupakan warga sekitar yang berminat menjadi pengrajin eceng gondok dengan tingkat partisipasi sebesar 75% dari seluruh undangan.

Dari sistem manajemen, pada kedua mitra sudah ada pencatatan pemesanan dan produksi namun dilakukan secara sederhana. Belum dilakukan pembukuan yang baik pada kedua mitra. Dari sisi perencanaan produksi belum dilakukan dengan baik, sehingga mengalami kebingungan saat ada pesanan. Pencatatan permintaan dilakukan secara sederhana. Ini memberikan dampak pada perhitungan rugi laba usaha dan penyusunan laporan keuangan.

“Kami menyatakan sangat mendukung sekali aktifitas ini, karena memang selama ini, penduduk banyak yang sudah berusaha ingin menjadi pengrajin eceng gondok, tapi banyak terkendala pengetahuan tentang pengelolaan ekspor dan pembuatan kerajinan eceng gondok,” kata Kepala Dusun VII Desa Pleret, Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

32 Proyek Strategis Bendungan hingga Tol Ditarget Selesai Tahun Ini

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement