Advertisement

23 WBTB di Bantul Disertifikasi, Komunitas Budaya Diminta Lebih Semangat

CRA22
Kamis, 29 September 2022 - 20:17 WIB
Arief Junianto
23 WBTB di Bantul Disertifikasi, Komunitas Budaya Diminta Lebih Semangat Ilustrasi gejog lesung. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Sebanyak 23 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) disertifikasi oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul. Sertifikat itu diserahkan kepada sejumlah komunitas budaya.

Kepala Disbud Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan penyerahan sertifikat itu dimaksudkan agar komunitas semakin bersemangat untuk melestarikan WBTB.

Advertisement

“Supaya masyarakat tahu bahwa produk budaya ini telah menjadi WBTB. Harapan kami akan muncul kebanggaan. Dengan begitu, ada gereget dari masyarakat untuk memeliharanya,” kata Nugroho, Kamis (29/9/2022).

Sementara untuk teknisnya, kata Nugroho, belum didetailkan. Kemungkinan bisa melalui panewu yang kemudian diteruskan kepada komunitas yang bersasngkutan.

“Bisa juga kami langsung undang komunitasnya. Sama saja, tinggal nanti kami matangkan dulu seperti apa penyerahannya,” kata Nugroho.

Sementara untuk pengembangannya WBTB tersebut, pihaknya pun harus berdiskusi dengan pengurus komunitas sebagai pelaku. “[Pengembangan WBTB] Bisa melalui Danais [Dana Keistimewaan],” ucapnya.

BACA JUGA: Digelontor Modal Rp1,3 Miliar, Sebesar Apa PAD yang Disetor Aneka Dharma Tahun Ini?

Terbaru, tiga WBTB Kabupaten Bantul telah ditetapkan sebagai WBTB Nasional, di antaranya Upacara Nyadran Agung Makam Sewu, Gudeg Manggar, dan Lemper.

Kali pertama penetapan WBTB Bantul dilakukan pada 2013 untuk industri gerabah Kasongan. Berlanjut pada 2017 ada empat WBTB, yakni blangkon, montro, wedang uwuh Imogiri, dan Srandul.

Kemudian pada 2018, naik menjadi enam warisan seperti Rebo Pungkasan, geplak Bantul, Nini Thowong, Batik Nitik, Gejog Lesung, dan Benthik.

Jumlah tersebut meningkat pada 2019 mencapai delapan warisan yang telah ditetapkan antara lain andong, mi lethek, Sholawat Maulud Jawi, Cembengan Jogja, Sate Klathak, Kerajinan Kulit Tatah Sungging, pewarna alami, dan Nguras Enceh. Sedangkan 2020 hanya ada satu, yakni Upacara Adat Kupataan Jolosutro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement