Bisnis Kerajinan Celengan Karakter Berbahan Gipsum di Bantul Datangkan Untung Jutaan Rupiah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Berawal sebagai reseller atau pemasok celengan karakter untuk anak berbahan dasar gipsum, Hanafi, 39, warga Dusun Jedigan, Kalurahan Trirenggo, Bantul, akhirnya memproduksi celengan sendiri di rumahnya. Bisnis kerajinan rumahan tersebut mendatangkan untung jutaan rupiah.
Awalnya Hanafi menjadi karyawan di salah satu bank BUMN selama sembilan tahun. Namun karena jenuh, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan menjadi reseller celengan berbahan dasar gipsum atau semen putih. Selain sebagai resseller ia ternyata mempelajari cara membuat celengan karakter untuk anak-anak tersebut.
Advertisement
“Akhirnya 2019 saya mulai memproduksi sendiri,” kata Hanafi, saat ditemui di rumah produksinya, Senin (3/9/2022).
Awalnya Hanafi sendirian, namun setelah banyak pesanan ia bisa mempekerjakan empat pemuda tetangganya.
Menurut Hanafi, tidak sulit untuk membuat celengan karakter dari gipsum. Awalnya ia membeli cetakan dari silikon dan kaleng dari Jakarta. Adonan gipsum kemudian dimasukkan dalam cetakan dan diputar-putar supaya kering. Hanya butuh waktu 5-10 menit celengan gipsum sudah jadi, kemudian dihaluskan dan diwarnai. Celengan dijual dengan harga mulai dari Rp20.000 untuk ukuran kecil dan Rp25.000 untuk ukuran besar.
Ada 14 karakter celengan dari gipsum tersebut mulai dari Doraemon, Spiderman, Superman, Hello Kitty, Mickey Mouse, kuda poni, boneka LOL, Batman, minion hingga boneka kucir. Dalam sehari Hanafi bisa memproduksi sekitar 500 celengan karakter. Celengannya baru dijual di Bantul. “Sempat ada permintaan dari luar kota seperti Malang dan Kalimantan, tapi sekarang lebih banyak dijual lokalan saja, biasanya kerja sama dengan sekolah-sekolah TK dan SD,” ucapnya.
BACA JUGA: Pakai Danais, 40 Rumah Warga Miskin Dibangun dengan Arsitektur Gaya Jogja
Celengan karakter tersebut biasanya ia jual paketan ke siswa TK dan SD yang terdiri dari celengan yang masih berwarna putih, kemudian palet atau wadah cat, kuas kecil. Celengan tersebut bisa diwarnai sendiri oleh siswa sebagai bahan belajar mewarnai.
“Anak-anak bisa belajar mewarnai dan mengembangkan fungsi motorik mereka melalui melukis,” ujar ayah dari tiga anak ini.
Ia menambahkan, celengan gipsum juga lebih banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan celengan tanah liat, di antaranya memiliki warna dasar putih yang lebih menarik anak-anak serta pewarnaannya yang mudah karena hanya menggunakan cat tembok. Hanafi mengatakan setiap hari mampu memproduksi sekitar 500 buah dengan omzet bulanan sekitar Rp5-7 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dr. Raden Stevanus: Ingatkan Kembali, Tolak Istilah Nataru
- Lakukan Pemetaan, Bawaslu Sebut Ada Ratusan TPS Rawan selama Pilkada Gunungkidul
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
Advertisement
Advertisement