Advertisement
Festival Dolanan Tradisional Semarakkan MJE #2
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Menyemarakkan kegiatan di Muhammadiyah Jogja Expo #2, PDA se DIY dan PW IGABA DIY melaksanakan festival permainan tradisional pada Minggu (9/10/2022). Kegiatan ini menjadi kegiatan terakhir yang digawangi oleh PWA DIY dan PW IGABA DIY dalam memeriahkan MJE #2 yang berlangsung selama empat hari sejak Kamis- Minggu (6-9 Oktober).
Menurut Ketua Dikdasmen PWA DIY Yuni Purwanti, M. Pd., selain untuk menyongsong muktamar Muhammadiyah ke-48, kegiatan ini juga bertujuan untuk nguri-uri permainan yang ada khususnya di DIY sehingga tidak hilang, dan dapat diturunkan kepada anak-anak. "Kekompakan, kebersamaan, dan gotong royong akan tercipta dari permainan tradisional tersebut, "ujarnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (10/10/2022).
Advertisement
Pada sore yang cerah tersebut, setiap daerah menampilkan permainan daerahnya masing-masing. "Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menginspirasi anak-anak muda, sehingga tidak punah dan justru dapat berkembang lebih baik lagi, " tuturnya.
Penampil pertama adalah IGABA dari Gunungkidul, dengan judul dolanan Babon Angrem. Menggambarkan keluarga dengan anak yanh banyak, dimana peran ibu sangat mendominasi anak-anaknya dari marabahaya. Bagaimana ibu-ibu mengajarkan kalimat thayyibah, kebersihan, sopan santun, dan selalu ingat apa yang disampaikan guru. Diawali bismillah, kegiatan ini mengajarkan sportivitas, yang kalah dalam permainan dapat menerima dengan legowo.
Baca juga: Kalurahan Didorong Ajukan Program Arsitektur Gaya Yogyakarta
IGABA Kulonprogo menampilkan permainan delikan sarung. Sarung merupakan budaya Indonesia yang sering ditemukan dalam masyarakat. Selain sarung, properti yang digunakan adalah kurungan ayam. Dengan properti seadanya muncul kreativitas untuk membuat permainan delikan sarung untuk melatih kecerdasan fisik motorik, kognitif, bahasa dan seni.
IGABA Kota Jogja menampilkan dolanan dengan judul Cempo Rowo. Cempo rowo ibarat kuda yang kurus, kakinya pincang, tidak berdaya, tetapi punya semangat tinggi dan tidak putus asa menghadapi rintangan atau menjalani kehidupan. Maknanya, mengajarkan anak-anak agar tidak mudah putus sama, tetap semangat untukencapai cita-citanya hingga kelak menjadi anak yang bermartabat. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement