Proyek Pemasangan Pipa Pertamina Dipersoalkan Warga Klangon, Ini Alasannya...
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Proyek pemasangan pipa bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina dari Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah hingga Rewulu, Sedayu, Bantul, dipersoalkan warga Dusun Klangon, Kalurahan Argosari, Sedayu.
Pasalnya, sejak dimulai sekitar sebulan lalu, proyek pemasangan pipa itu kini hanya meninggalkan sisa lubang-lubang menganga di sisi jalan kampung. Akibatnya, aktivitas warga pun terganggu, terlebih curah hujan kini tengah tinggi-tingginya.
Advertisement
Salah seorang warga Klangon, Junianto, mengatakan saat ini terdapat lubang besar di atas tanah desa yang dibiarkan menganga selama satu bulan lebih. Hal tersebut membuat akses keluar-masuk desa terganggu.
“Ini sudah sebulan lebih tidak ada progres pengerjaan di lubang yang ada di sekitaran Dusun Klangon. Padahal sosialisasi awal oleh pihak PT Nindya Karya [pelaksana proyek], jalan di Dusun Klangon cuma dilubangi selama dua minggu dan akan dipulihkan kembali. Namun ini sudah satu bulan lebih tanpa [ada kejelasan] bahkan tidak kelihatan ada satu pekerja pun yang ada di lokasi tersebut. Ini sangat menggangu aktivitas sehari-hari kami,” kata Junianto, Kamis, (13/10/2022).
BACA JUGA: Kelompok Jaga Warga Diminta Bekali Diri dengan Literasi Digital
Selain itu, PT Nindya Karya juga menumpuk pipa-pipa di depan warung milik salah satu warga. “Warung itu jadi tidak bisa buka selama tiga bulan sejak proyek dimulai padahal janji mereka, gangguan yang ada hanya dua minggu,” ucapnya.
Akibat proyek tersebut, akses warga justru dialihkan ke jalan berlubang dan penuh lumpur apabila hujan. Padahal jalan yang dilubangi oleh PT Nindya Karya merupakan jalan cor blok hasil swadaya masyarakat. “Itu jalan satu-satunya yang layak bisa kami lewati,” katanya.
Itulah sebabnya, imbuh Junianto, apabila dalam satu minggu ke depan lubang tersebut tidak juga ditangani, maka dia dan warga Klangon akan menguruk lubang tersebut secara swadaya demi keamanan warga.
Lurah Argosari, Hidayaturachman, mengaku telah mengirim surat komplain mengenai situasi dan kondisi warung milik warga yang menjadi lokasi penumpukan pipa.
Dalam surat yang dilayangkan kepada Pimpinan PT Nindya Karya tertanggal Senin (10/10/2022), kata dia, tertulis bahwa pemilik warung sejak lama tidak dapat berjualan akibat pipa-pipa ditumpuk di depan warungnya.
Sementara itu, pemilik warung yang menjadi lokasi penumpukan pipa, Bayu, mengatakan telah bertemu Staf Humas PT Nindya Karya, Koko pada Rabu (12/10/2022). Hanya saja dia tetap tidak mendapat kejelasan nasib warungnya.
“Dia [koko] hanya ngomong kalau akan menyampaikan keluhan ke Pusat. Tetapi Pusat yang dimaksud tidak jelas. Sedangkan ada tiga atau empat pipa yang ada di depan warung saya. Bahkan dari pihak Nindya Karya tidak memberi kompensasi atas kerugian karena saya tidak bisa buka warung,” katanya.
Salah satu tokoh masyarakat yang menolak disebutkan namanya mengatakan pihak PT tidak benar-benar menangani jalan berlubang akibat proyek pipa.
“Itu sekadar diberi plat besi. Tidak dikembalikan seperti semula [dicor]. Dengan tegas, kami tidak puas atas penanganan tersebut. Tidak sesuai dengan [janji] ketika sosialisasi,” katanya.
Sementara itu, Staf Humas PT Nindya Karya, Koko mengaku telah memperbaiki jalan yang dilubangi pada Kamis pagi. “Kami sudah menutup lubang-lubang itu. Sudah kami perbaiki. Hanya saja memang belum sempurna,” kata Koko, Kamis.
Sedangkan soal tumpukan pipa-pipa di warung milik warga, dia juga mengaku akan segera memindahkannya pekan depan.
Disinggung soal kelanjutan proyek, Koko menegaskan tetap akan dilanjutkan. Hanya saja dia tidak dapat memastikan kapan persisnya akan dilanjutkan. "Karena semua tergantung Pusat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
- Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada
- Pilkada Kulonprogo, 8 TPS Rentan Intimidasi, 61 Terkendala Internet
Advertisement
Advertisement