Advertisement

Promo November

10 Menit Menghancurkan, Ini Karakteristik Puting Beliung

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 24 Oktober 2022 - 11:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
10 Menit Menghancurkan, Ini Karakteristik Puting Beliung Kondisi bangunan usai diterjang puting beliung di Jogja, Selasa (24/4/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Puting beliung merupakan salah satu bencana alam yang biasanya terjadi dalam waktu singkat. Biasanya bencana ini hanya berkisar kurang lebih 10 menit. 

Meski demikian, kekuatan pusaran angin yang menerjang bumi bisa memporak-porandakan benda-benda di sekitarnya dalam waktu sekejap. Rumah dan tanaman bisa hancur. 

Advertisement

Baca juga: Nasdem Mengaku Dorong Anies Baswedan Temui Habib Rizieq

Berikut ini karakteristik puting beliung atau angin kencang dilansir dari laman bpbd.jogjaprov.go.id:

- Sangat lokal, luasannya berkisar 5-10 kilometer

- Waktunya singkat, umumnya sekitar atau kurang dari 10 menit lamanya

- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari

- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama

- Sangat sulit diprediksikan karena sifat kejadian fenomenanya sangat lokal

- Proses terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus (CB).

Setelah mengetahui karakteristiknya, pahami juga cara untuk mengantisipasi dampak puting beliung:

- Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.

- Memperkuat bagian atap rumah yang rapuh karena sangat mudah sekali terhempas oleh puting beliung, sedangkan atap rumah yang permanen, kemungkinannya kecil untuk terhempas.

- Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, padahal sebelumnya cerah, sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut. Cepat berlindung dalam ruangan yang kokoh, hindari berdiri di dekat pepohonan yang berpotensi roboh, atau menjauh dari lokasi kejadian karena fenomena tersebut sangat cepat terjadi.

- Untuk jangka panjang pohon di pinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement