Advertisement

Promo November

BPS DIY Bakal Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Dia Fokusnya

Ujang Hasanudin
Selasa, 25 Oktober 2022 - 18:27 WIB
Arief Junianto
BPS DIY Bakal Gelar Sensus Pertanian 2023, Ini Dia Fokusnya Foto ilustrasi. - Ist/Everypixel

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Badan Pusat Statistik (BPS) DIY akan melakukan Sensus Pertanian 2023. Sensus pertanian yang dilakukan 10 tahun sekali ini untuk memotret kondisi pertanian saat ini yang sudah banyak perubahan.

Petani tidak hanya yang punya tanah dan sawah, tetapi banyak masyarakat yang memanfaatkan pertanian untuk pendapatan meski tidak punya tanah.

Advertisement

Kepala BPS DIY, Sugeng Arianto mengatakan tahun depan BPS akan melaksanakan Sensus Pertanian 2023 yang mencangkup seluruh rumah tangga dan usaha pertanian. Tidak hanya pertanian on farm, namun juga subsektor tanaman pangan hortikultura, perikanan, kehutanan. Semua subsektor disasar dalam sensus pertanian ini.

Menurutnya pertanian sudah berkali-kali terbukti bertahan sejak krisis 1998 bahwa sektor pertanian selalu jadi penyelamat meski pertumbuhan tidak spektakuler, tetapi selalu konsisten di saat yang lain mengalami kontraksi, sektor pertanian selalu bertahan atau tetap poistif.

“Jadi pertanian salah satu penyerap tenaga kerja yang dominan, kinerja perekonomiannya di DIY nomor tiga setelah industri dan perdagangan, tapi masih sangat dominan, apapun yang terjadi sektor pertanian selalu memberikan kontribusi positif,” kata Arianto, dalam acara Sosialisasi Sensus Pertanian 2023, Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedauatan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Kampung Mataraman, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (25/10/2022).

BACA JUGA: BPO Disdikpora DIY Gelar Lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Arianto mengatakan saat ini fenomena perekonomian semua sektor berkembang pesat, perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku.

“Ini harus dipotret. Kalau dulu pertanian sekedar hobi sekarang jadi punya nilai ekonomi, banyak inidividu-individu dan pribadi-pribadi tertentu berangkat dari hobi menekuni pertanian tak hanya hobi melainkan jadi kegiatan ekonomi. Ini fenomena yang sudah kelihatan sekarang,” paparnya.

Sebelumnya, kata dia, petani itu on farm atau harus punya sawah dan tanah, tetapi saat ini tidak kondisi pertanian tidak lagi seperti itu, ada teknologinya, ada kegiatan ekonominya, meskipun ada unsur on farm-nya.

Menurutnya pada Sensus Pertanian 2013 lalu sensus masih fokus pada on farm, tetapi sekarang perubahan sangat banyak, saat ini milenial juga banyak terjun di bidang pertanian meski dibalut dalam sektor wisata maupun tempat tongkrongan

“Kami lihat keseharian terutama di masa pandemi orang banyak sekali menyukai bertanam yang akhirnya jadi kegiatan ekonomi termasuk komunitas ada lingkungan tertentu hanya dijadikan taman benar benar jadi ekonomi. Lihat bunga-bunga indah sekarang bisa jadi ekonomi. Pariwisata masuk di pinggir kali itu salah satu kita potret, perubahanyang terjadi selama 10 tahun cukup besar,” ucapnya.

Dalam sensus pertanian 2023, pihaknya menerjunkan sebanyak 6.700 petugas sensus yang akan datang ke rumah-rumah. Ada yang menggunakan komputer dan ada yang menggunakan kertas. Sensus pertanian ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia, tetapi untuk DIY sosialisasi dimulai dari Bantul karena pertaniannya komprehensip dan nyambung sekor lain ada agrowisatanya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI, Setianto menambahkan Sensus Pertanian 2023 merupakan amanat undang-undang yang harus dilakukan.

Itulah sebabnya, dia meminta masyarakat untuk mendukung sensus pertanian ini dengan memberikan jawaban-jawaban yang benar untuk memotret kondisi pertanian saat ini yang sudah mengalami perubahan seiring adanya kemajuan teknologi.

Pihaknya juga sudah melatih petugas sensus agar bisa mewawancarai kelompok rumah tangga dalam sensus pertanian ini. “Partisipasi masyarakat nantinya sangat penting untuk keberhasilan pertanian. Sampaikan kondisi sebenarnya jadinya apa adanya aja sampaikan ke petugas,” kata Setianto.

BACA JUGA: Hujan, Kunjungan Wisata ke Bantul Drop

Selain itu ia juga meminta pemkab dan Pemerintah Kota Jogja untuk sama-sama sama ikut membantu menyukseskan sensus pertanian 2023 karena hasilnya nanti bukan hanya untuk keperluan Pemerintah Pusat. Pasalnya, hasilnya nanti bisa untuk menentukan kebijakan apa yang akan diambil dalam memajukan sektor pertanian bagi pemda.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan Bantul telah menetapkan pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam pembangunan karena besarnya sumbangsih sektor tersebut dalam PDRB Bantul. Selain itu juga dikarenakan besarnya populasi masyarakat Bantul yang menggantungkan hidupnya dalam sektor pertanian.

“Saya berharap dari pelaksanaan sensus peranian ini akan dapat memberikan gambaran dan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan kebijakan dalam mengembangkan sektor pertanian,” katanya.

Menurut Halim sektor pertanian telah terbukti mampu menghadapi berbagai goncangan ekonomi, seperti saat pademi Covid-19, sektor pertanian adalah satu-satunya sektor perekonomian yang tumbuh positif. Sedangkan sektor ekonomi lain tumbuh negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas

News
| Senin, 25 November 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement