UAD Implementasikan Kolaborasi Profesional Bidang Kesehatan di Panti Asuhan
Advertisement
JOGJA-Pondok Pesantren adalah salah satu tempat pendidikan di Indonesia dimana murid tinggal bersama. Di Indonesia terdapat kurang lebih 40.000 pondok pesantren dan 80% diantaranya masih rawan dalam penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. Penyakit kulit atau scabies memiliki prevalensi yang cukup tinggi di pondok pesantren. Personal hygine dan sanitasi lingkungan memiliki hubungan yang erat dengan angka kejadian penyakit scabies.
Pantia Asuhan Muhammadiyah Tuksono yang berlokasi di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu panti asuhan dengan jumlah santri yang cukup banyak, sekitar 65 santri dengan 70% santri tinggal di asrama panti. Dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi dan pola hidup serta lingkungan tempat tinggal santri, maka tim kesehatan Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan mengadakan kegiatan kolaborasi menggarap bersama program peningkatan kesehatan di panti asuhan Muhammadiyah Tuksono. Program ini sebagai upaya nyata pengabdian masyarakat kepada sesama amal usaha muhammdiyah.
Advertisement
Tim kolaborasi diketuai oleh Dr, apt, Dwi Utami, M.Si (Fakultas farmasi); Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, M.Sc (Fakultas Kesehatan Masyarakat; Dr. apt. Wahyu Widyaningsih, M.Si (Fakultas farmasi) dan dr. Nurul Qomariyah, MMedEd (Fakultas Kedokteran) dengan melibatkan mahasiswa dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Program pertama dilaksanakan pada tanggal 21 September 2022 dengan tema Edukasi kesehatan pribadi dan lingkungan santri serta pemeriksaan kesehatan santri. Kegiatan dikuti oleh sejumlah 45 santri didampingi 3 pengurus panti dan 3 guru pendamping. Acara diawali dengan dengan pemaparan materi edukasi kesehatan pribadi, pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan yang disampaikan oleh Fardhiasih, SKM, M.Sc.
Pada sesi diskusi berlangsung, peserta santri sangat antusias terutama terkait dengan pola hidup sehat santri , konsumsi makanan dan minuman sehat serta pengatasan keluhan gangguan kesehatan sehari-hari. Pemaparan materi edukasi dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan santri oleh dr. Nurul Qomariyah, MMed.Ed dari Fakultas Kedokteran yang meliputi pemeriksaan kesehatan dasar serta kesehatan kulit, skrining dini kesehatan mental yang berhubungan dengan tingkat kecemasan santri serta pemberian vitamin dan obat penyakit kulit. Hasil pemeriksaan kesehatan ini sekaligus akan digunakan sebagai data awal untuk penyusunan program pembentukan dan pelatihan kader santri sehat.
Dwi Utami selaku ketua tim menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian pertama dari empat kegiatan yang direncanakan yaitu Skrining kesehatan santri dan kebiasaan pola hidup sehat santri serta edukasi penyakit kulit dan menular melalui media gambar, video dan poster; Pengamatan dan uji kualitas sanitasi air di lingkungan panti serta edukasi PHBS yang lebih intensif melalui media buku saku santri sehat; Perintisan dan pembentukan poskespan (pos kesehatan panti) serta pelatihan kader santri sehat dan Program: Diriku dan Kamarku Bersih, Sehat dan Asri (DiKaSihHati) dan Lomba DiKaSihHati antar kelompok kader santri sehat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan triger kepada santri di panti untuk melakukan upaya pencegahan penyakit menular melalui kesadaran pribadi santri dengan pengawasan dari kader santri sebagai bagian internal panti dengan self assessment dan self inspection.
Melalui metode ini diharapkan program peningkatan Kesehatan panti akan akan berdampak nyata. Peningkatan pola hidup sehat secara mandiri dapat diupayakan dari pembentukan dan pelatihan kader santri sehat, selain peningkatan kestabilan kualitas lingkungan sehat di pondok yang akan dibentuk. Harapan lebih lanjut, inisiasi dan pendampingan pembentukan kader santri sehat ini akan menciptakan sistem manajemen kesehatan terpadu dan terstruktur di lingkungan panti asuhan.
Sinergi dari tiga fakultas dari klaster kesehatan di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan ini merupakan salah satu implementasi dari program Interprofessional Education and Collaboration bagi sivitas akademika ketiga fakultas baik dosen maupun mahasiswa, Program pengabdian ini sekaligus sebagai wujud integrasi pengabdian masyarakat dalam pembelajaran melalui peningkatan softskill mahasiswa.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement