Tersangka Ajak Damai Keluarga Siswa Korban Atap Runtuh di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kasus ambruknya atap sekolah yang berujung kematian di SD Muhammadiyah Bogor, Playen masih ditangani polisi. Meski demikian, ada permintaan dari tersangka untuk diselesaikan secara damai.
Hal ini diungkapkan oleh Bambang Guntawan, kerabat dari ibu korban meninggal dunia Faisal Ajitama dalam peristiwa ambruknya atap sekolah. Menurut dia, pada Minggu (13/11/2022), salah seorang tersangka mendatangi rumah korban.
Kedatangan ini dengan membawa tiga surat pernyataan damai. Meski demikian, Bambang mengakui hingga sekarang keluarga belum merespons terkait dengan permintaan tersebut. “Tidak berani [belum ditandatangani] karena belum bisa berfikir dan tidak tahu masalah dengan surat itu dan hanya menangis serta tidak bisa menjawab apa-apa,” kata Bambang kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Dia pun menyanyangkan adanya permintaan yang dibuat oleh tersangka. Menurut dia, surat tersebut malah membuat ibu korban menjadi tidak nyaman dan merasa terganggu.
“Keponakan saya [ibu korban] makin sulit tidur karena trauma dan malah semakin berat,” katanya.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, kasus ambruknya atap sekolah di SDM Bogor terus berlanjut. Kedua tersangka berinisial B dan K sudah ditahan sejak Senin (14/11/2022).
“Sudah ditahan dan masih menjalani pemeriksaan intensif,” kata Edy.
BACA JUGA: Vaksin Booster Mulai Dijual 12 Januari, Ini Harganya
Dia menjelaskan, kedua tersangka merupakan pelaksana pembangunan gedung yang atapnya ambruk pekan lalu. Sejumlah barang bukti sudah diamankan, termasuk meminta keterangan dari 12 saksi dan ahli terkait kondisi bangunan di sekolah.
Menurut dia, tersangka juga sudah mengakui ada kelalaian dalam proses pembangunannya. Keduanya dikenakan pasal 360 dan 359 KUHP, dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.
Sebelumnya diberitakan pada Selasa (8/11/2022) sekitar pukul 07.30 WIB, atap di salah satu ruangan di SD Muhammadiyah Bogor ambruk. Total ada 11 siswa mengalami luka ringan dan seorang siswa meninggal dunia karena luka serius di bagian kepala.
“Hasil dari pemeriksaan sudah ditemukan dua alat bukti sehingga B dan K ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pameran Replika Mobil Formula E di Jakarta, Promosi Jelang Balap Seri Indonesia
- Banyak Paket Harga Khusus Ramadan, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Wonogiri
- Walah! Boyolali Hujan Siang sampai Sore, Simak Prakiraan Cuaca Senin 27 Maret
- Prakiraan Cuaca Klaten Hari Ini Senin 27 Maret: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Ingin Berburu Kuliner Buka Puasa di Pasar Tiban? Ini Lokasinya
- Prakiraan Cuaca Jogja Minggu 26 Maret 2023, Bervariatif
- Jadwal Bus DAMRI Minggu 26 Maret 2023
- Kisah Tukang Tambal Ban Panggilan, Terima Order dari Remaja Klitih saat Dinihari
- Viral! Sejumlah Warga Mengaku Jadi Korban Begal Bermodus Debt Collector di Jogja
Advertisement