Kondisi Rusak dan Bahayakan Pengunjung, Museum Gunung Merapi Sementara Ditutup

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Pemkab Sleman mengumumkan penutupan sementara untuk merehab Museum Gunung Merapi (MGM), Senin (21/11/2022). Hal ini disebabkan kondisi bangunan tersebut mengalami kerusakan dan dinilai membahayakan bagi pengunjung.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menjelaskan penutupan ini menyusul adanya kunjungan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 12 September lalu ke MGM dan menyarankan agar Pemkab Sleman merehab bangunan demi keselamatan pengunjung MGM.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Setelah berkoordinasi dengan Bupati Sleman dan seluruh dinas terkait, Pemkab Sleman sepakat untuk menutup dan merehab MGM. “Hal yang menjadi kesepakatan kami bersama adalah pertimbangan keselamatan wisatawan yang berkunjung. Maka sesegera mungkin Pemda akan melakukan rehabilitasi,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (21/11/2022).
BACA JUGA: Dishub Sleman Akan Pasang Lampu Bangjo di Simpang OB Selokan Mataram
Laporan kerusakan MGM menurutnya sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi baru dapat dikerjakan saat ini karena MGM baru dikelola Pemkab Sleman mulai 2019. Selain itu, pada 2020 baru mau dianggarkan rehabilitasi namun terkendala pandemi Covid-19.
“Terkait dengan DED [detail engineering design] sudah kami sesuaikan tahun ini. Nanti akan kami realisasikan pembangunan tahun depan dengan anggaran dari Dana Keistimewaan. Sebelumnya, kami mengajukan ke Paniradya anggaran Rp13 miliar, tetapi baru disetujui sekitar Rp7,5 miliar,” ungkapnya.
Proses rehabilitasi diperkirakan akan berlangsung selama kurang-lebih tujuh bulan dan baru akan dibuka kembali pada akhir 2023 atau awal 2024. Selama rehabilitasi, MGM akan ditutup untuk kunjungan umum. Meski demikian operasional para pegawai tetap berjalan dengan penyesuaian jadwal dan kegiatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Taufiq Wahyudi, menuturkan kerusakan di MGM tepatnya di bagian atap yang kemudian berdampak ke plafon dan lantai yang terbuat dari bahan papan.
“Kerusakan plafon di lantai II sudah parah. Sebenarnya bahayanya ngembruki saja. Kalau gipsumnya ada yang jatuh, ngembruki pengunjung. Itu resikonya. Tetapi dari sisi struktur keseluruhan masih kuat. Jadi kalau saya lihat masih kerusakannya sedang,” katanya.
Dalam rehabilitasi ini, ia memastikan tidak ada perubahan desain bangunan MGM. “Kalau strukturnya tidak masalah, tidak berubah. Hanya bagian pendukungnya saja, plafon dan sebagainya,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi Terseret Soal Impor Emas Rp189 Triliun
Advertisement

Rekomendasi Objek Wisata untuk Wisatawan yang Berpuasa, Anti-Lelah & Anti-Batal
Advertisement
Berita Populer
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
- Puluhan PNS Sleman Naik Pangkat saat Ramadan Ini
- Sebelum Arus Mudik, Bupati Pastikan Jalur di Sleman Bebas Lubang
Advertisement