Advertisement
Penggunaan Kebaya dan Sanggul Didorong Dalam Aktivitas Sehari-hari

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penggunaan kebaya dan sanggul sebagai tradisi berpakaian Nusantara dinilai tidak hanya bisa dikenakan saat acara-acara formal dan seremonial. Mengenakan pakaian itu dalam aktivitas sehari-hari dinilai sudah banyak dilakukan oleh para wanita dan perempuan di Indonesia.
Ketua Cabang Pecinta Sanggul Nusantara Jogja Yossie Riyani menjelaskan, sebagai bagian dari tradisi berpakaian, penggunaan kebaya dan sanggul diharapkan terus meluas dan tidak hanya pada acara formal saja. Menurutnya, kebaya dan sanggul pun cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Advertisement
"Karena itu menjadi bagian dan laku dalam melestarikan kebudayaan nusantara. Sekarang di Jogja anak-anak sekolah juga mengenakan kebaya setiap Kamis Pahing," katanya saat pengukuhan Pecinta Sanggul Nusantara Jogja, Sabtu (3/12/2022).
Yossie menjelaskan, dengan dikukuhkannya kepengurusan Pecinta Sanggul Nusantara Jogja pihaknya ke depan akan terus memperluas pemahaman masyarakat mengenai penggunaan sanggul dan kebaya. Terlebih di kalangan generasi muda agar tradisi berpakaian nusantara terus lestari.
"Budaya dan tradisi bersanggul serta berkebaya harus terus digalakkan. Kami menilai budaya murni dengan bersanggul dan berkebaya harus melibatkan serta kaum muda untuk memakai busana itu. Karena ini warisan budaya nenek moyang dan harus dirawat," jelasnya.
Ketua Umum Pecinta Sanggul Nusantara Ninoek W Sunaryo menyebut, dengan dikukuhkannya kepengurusan Jogja kini organisasi itu telah tersebar di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Bali, dan Flores. Pihaknya menargetkan pendirian pengurus di sejumlah daerah bisa menjadi bagian dalam pelestarian sanggul, kebaya dan busana daerah lewat edukasi dan sosialisasi di daerah.
BACA JUGA: Kode Pilpres 2024, Ketum PAN: Ganjar Berambut Putih, Erick Punya Kerutan di Wajah
Di sisi lain pihaknya juga tengah mengajukan agar ditetapkannya hari kebaya nasional untuk mendorong penggunaan dan perayaan kebaya lebih meluas di masyarakat. Saat ini prosesnya tengah dalam kajian ke berbagai daerah dan penyiapan proposal untuk pengajuan tanggal ditetapkannya hari kebaya nasional di Indonesia.
"Selain itu kita juga tengah mengajukan kebaya ke Unesco agar diakui sebagai tradisi berpakaian luhur dari nusantara. Kita bersama dengan negara lain mendukung secara bersama," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement