Program OPD Bantul Wajib Dievaluasi karena Tak Efektif, Ini Buktinya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Bupati Bantul Abdul Halim Muslih akan mengevaluasi program-program kegiatan di semua organisasi perangkat daerah (OPD). Evaluasi tersebut dilakukan karena ia tidak ingin OPD hanya sekedar menganggarkan kegiatan tahunan yang rutin tetapi tidak ada dampak atau efeknya bagi masyarakat.
“Kegiatan yang selama ini rutin dilakukan oleh OPD-OPD itu apakah program kegiatan itu mampu meberikan efek perubahan atau tidak, tentunya perubahan ke arah lebih baik sehingga kami menemukan kegiatan yang bisa kita ganti dengan kegiatan lain yang lebih efektif,” kata Halim, Selasa (6/12/2022).
Advertisement
Halim mengatakan akan melihat sejumlah program-program kegiatan. Jika dari hasil evaluasi, program itu kurang signifikan maka perlu diubah dengan kegiatan lainnya yang lebih efektif.
Dia mencontohkan soal program pelatihan kerja. OPD hanya melakukan kegiatan rutin pelatihan yang sudah dilakukan tahunan tetapi tanpa melihat serapannya.
BACA JUGA: Jadi Sentra Sate Klatak, Bantul Kekurangan Pasokan Kambing
Demikian soal kurikulum pelatihan juga kurang terpikirkan. Seharunya, kata Halim, kurikulum pelatihan dibuat sesuai dengan kebutuhan intansi atau lembaga yang akan menyerap tenaga kerjanya.
Penyelenggara pelatihan harusnya bertanya terlebih dahulu pada industri atau lembaga kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti apa yang dibutuhkan.
“Masukan lembaga atau industri nanti jadi bahan kurikulum. Ini hanya satu contoh banyak contoh lain. Kita tak akan melakukan pelatihan kecuali ada calon user-nya," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat ini banyak lowongan pekerjaan di dalam maupun luar negeri. Bahkan Eropa, lanjut Halim butuh banyak tenaga kerja, Arab Saudi juga demikian, Malaysia juga kelabakan untuk memenuhi tenaga kerja yang trampil dan kompeten. Peluang tersebut akan segera dikomunikasikan dengan kementerian terkait.
Pihaknya ingin program pelatihan benar-benar sesuai kebutuhan dunia kerja. Pasalnya, selama ini pelatihan asal buka saja dan banyak memang pendaftarnya.
“Bahkan ada orang pekerjaannya ikut pelatihan karena memang ada fasilitas pelatihan dan uang saku, habis ikut [pelatihan] ini ikut [pelatihan] itu. Gawean [kerjaannya] ternyata memang cuma ikut pelatihan setiap tahun. Hal seperti ini enggak boleh terjadi lagi,” tandas Halim.
Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo sepakat dengan Halim untuk mengevaluasi semua program kegiatan di semua OPD agar program kegiatan di tahun depan lebih efektif dan efesien.
Dia meminta program kegiatan 2023 lebih ditekankan pada tiga sektor, yakni pariwisata, industri, dan pertanian sebagaimana yang menjadi fokus pembangunan yang dicanangkan bupati dan wakil bupati Bantul. “Fokus tiga hal ini harus digenjot untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Bantul,” ujar Hanung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement