Advertisement
Hari Kedua Sosialisasi Tol Jogja-YIA, Keberatan Warga soal Masjid dan Makam Masih Muncul

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Sosialisasi hari kedua pembangunan jalan tol Jogja-YIA di wilayah Sleman digelar di kantor Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Selasa (6/12/2022).
Seperti pada sosialisasi sebelumnya, di kalurahan ini juga ada warga yang keberatan jika makam dan masjid terdampak. Hanya saja jumlahnya tak sebanyak di Kalurahan Trihanggo.
Advertisement
Warga yang keberatan makam dan masjid terdampak tol berpendapat jika makam dan masjid merupakan tanggung jawab yang harus dijaga sehingga tidak bisa dihancurkan begitu saja.
Menanggapi hal ini, anggota tim persiapan dari Kanwil Kemenkumham DIY, Heru Purnomo, menegaskan jika makam atau masjid berdiri di atas tanah yang sudah masuk dalam trase jalan tol, maka tidak bisa dihindari dan wajib untuk dilepaskan.
“Hak hukum kita sebagai warga negara, siapapun yang memiliki atau menguasai tanah tersebut begitu pemerintah mengatakan sebagai kepentingan umum, menurut Undang-Undang kita wajib untuk dilepaskan,” ujarnya.
BACA JUGA: Kaesang Minta Maaf Jika Pernikahannya Bikin Jogja-Solo Macet
Trase jalan tol yang dibuat oleh Kementerian PUPR dan disetujui Gubernur DIY, hanya bisa diubah jika ada cagar budaya dan tanda keistimewaan. Meski demikian, pemilik tanah tetap bisa mengajukan keberatan, dengan opsi bukan ganti rugi tapi relokasi.
“Yang bisa warga minta kepada tim persiapan, nanti di dalam konsultasi publik itu ada surat pernyataan catatan, ‘kami mohon masjid kami tidak diganti uang dan digantikan masjid kembali’. Begitu juga makam, para ahli waris nanti diundang, menyampaikan untuk mencarikan tanah lagi dan dipindahkan, monggo,” katanya.
Namun, jika warga bersikeras tidak mau melepaskan tanahnya, mereka akan berhadapan dengan alat negara yang bertugas untuk penegakan hukum. “Yang punya kapasitas untuk itu pihak keamanan maupun alat negara lain seperti TNI,” ungkapnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan tol Jogja-Solo, Dian Ardiyansyah, mengatakan untuk wilayah Sleman, tol Jogja-YIA akan melewati sebanyak 10 kalurahan di empat kapanewon, yakni Mlati, Godean, Gamping dan Moyudan.
Di Sleman, trase ini membutuhkan sebanyak 2.175 bidang dengan luasan 120,99 hektare. “Ini mungkin nantinya bisa berkurang atau bisa bertambah. Karena kemungkinan besar dari semenjak adanya survei sampai hari ini ada kemungkinan tanah sudah dipecah kepemilikannya,” katanya.
Kalurahan Banyuraden dalam trase tol ini akan menjadi penghubung menuju pintu keluar tol yang pertama, yakni exit tol Gamping. “Ada Gamping, Sentolo, Wates, terakhir Bandara. Jadi lokasi Banyuraden ini sangat strategis,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Keberangkatan 29 Calon Pekerja Migran Ilegal Hendak ke Timur Tengah Digagalkan di Bandara Kertajati
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja sampai Stasiun Palur, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek di Sini
- Jadwal Kereta Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Reguler dan Xpress Jangan Salah Pilih
Advertisement
Advertisement