Advertisement
Tak Mau Kecolongan karena Jalur Tikus, Pemkab Bangun 4 TPR Darurat di Kawasan Pantai
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mencegah menjamurnya jalur-jalur tikus, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mendirikan empat Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Darurat di kawasan pantai selatan (Pansela) bagian Barat.
Sekretaris Dispar Bantul, Jati Bayubroto mengatakan selain meningkatkan PAD, pembukaan empat TPR darurat tersebut menjadi upaya mengatasi wisatawan yang menggunakan jalur-jalur tikus untuk masuk ke kawasan pantai.
Advertisement
“Banyak sekali jalan-jalan kampung yang dilalui banyak wisatawan. Jadi banyak bocor atau kecolongan dari situ. Sehingga kemarin beberapa petugas kami tempatkan di selatan jalan,” kata Jati, pada Senin (26/12/2022).
Keempat TPR darurat tersebut berada di pintu masuk Pantai Pandansari, Kuwaru, Cangkring, dan Pantai Baru.
Lebih jauh, Jati mengatakan bahwa pihaknya telah membahas penggabungan tiket masuk yang dapat digunakan untuk mengakses semua pantai di Kabupaten Bantul. Hal tersebut telah dibahas bersama Komisi B DPRD Kabupaten Bantul.
Dengan upaya penggabungan tiket tersebut, Dispar Bantul berharap wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Kawasan Parangtritis tetapi dapat juga mengunjungi kawasan pansela bagian barat.
Hal itu akan dilakukan ketika Jembatan Kretek II telah resmi dibuka. Dengan begitu antara kawasan Parangtritis dan Samas ke barat akan terhubung menjadi satu.
BACA JUGA: Motor Tabrak Tiang Telepon di Jalan Imogiri Barat, Pria Jogja Meninggal Dunia
Kasi Promosi dan Informasi Wisata Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan apabila rencana penggabungan tiket tersebut terlaksana maka TPR kawasan pansela akan dipindah.
“Itu sebagai antisipasi kalau Jembatan Kretek II dibuka. Terutama motor itu kan bisa lewat jalan tikus soalnya cukup banyak juga dengan begitu mereka bisa mudah lolos. Karena itu lah TPR harus dipindah,” kata Markus.
Penggabungan tiket menjadi satu tersebut akan memengaruhi harga yang kemungkinan lebih murah. “Soalnya kalau bayar sendiri-sendiri kan mahal. Di kawasan pantai barat dan timur masing-masing bayar Rp10.000. Itu kan mahal. Mending dijadikan satu tapi berubah jadi Rp15.000 bukan Rp20.000,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Bantul, Arif Haryanto membenarkan bahwa dengan dibukanya Jembatan Kretek II maka kawasan pantai yang sebelumnya dipisah menjadi dua, wilayah timur dan barat akan menjadi satu.
Dengan begitu, tiket yang sebelumnya terpisah maka akan digabung menjadi satu. “Untuk detail tarif kami serahkan kepada OPD terkait [Dinas Pariwisata Bantul],” kata Arif dihubungi pada Senin, (26/12/2022).
Pemberlakuan penggabungan tiket tersebut, kata Arif, hanya perlu Peraturan Bupati. Dengan demikian, makin cepat SK keluar makin cepat juga tiket baru dapat dicetak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement