Advertisement
Terungkap, Ini Motif Perusakan SMA Bosa Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Motif perusakan SMA 1 Bopkri Jogja (Bosa) dan penganiayaan sekuriti sekolah tersebut pada 25 Desember 2022 terungkap. Polda DIY menetapkan empat tersangka. Tiga orang sudah ditangkap dan satu orang masih buron.
Perusakan SMA Bosa dan penganiayaan satpam itu terjadi karena salah satu pelaku tidak terima ditabrak oleh seseorang yang mengaku siswa SMA Bosa. Pelaku tersebut berinisial JB, 23. Ia ditabrak saat hendak membeli makanan oleh orang yang mengaku siswa SMA Bosa. Lantaran penabrak langsung pergi setelah mengaku dari siswa SMA Bosa, JB naik pitam dan bertemu teman-temannya.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Wakil Direktur Reskrimum Polda DIY Tri Panungko menjelaskan dari analisis CCTV, pelaku perusakan ada lima orang, tetapi satu orang terbukti tidak melakukannya. “Yang sudah kami tetapkan jadi tersangka ada empat tetapi satu orang masih DPO [masuk daftar pencarian orang]," katanya, Selasa (10/1/2022).
BACA JUGA: Maling Rumah Jaksa KPK di Jogja Datang dari Jakarta, Menginap di Hotel
Satu orang yang buron berinisial G, sedangkan tiga orang yang sudah ditangkap berstatus pelajar, karyawan swasta, dan mahasiswa. “Barang bukti yang disita antara lain dua unit sepeda motor, kemudian satu batang besi kaca nako, satu buah batu, satu buah rangka besi,” jelas Tri.
Hukuman yang disangkakan terhadap para tersangka, jelas Tri, adalah pasal 170 KUHP dan pasal 406 KUHP atau Pasal 351 KUHP. “Ancaman hukumannya tujuh tahun,” ujarnya.
Kepala Humas Polda DIY Kombes Yulianto menegaskan Polda DIY tidak menoleransi aksi premanisme tersebut. Yulianto akan memastikan para tersangka kasus perusakan dan penganiayaan di SMA Bosa menjalani proses hukum yang berlaku. “Aksi premanisme harus dibasmi bersama, proses hukum pasti ditegakan,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

AP I Mengaku Belum Terima Info soal Pengurangan Jumlah Bandara Internasional
Advertisement

Ikuti Post-tour ATF, Banyak Peserta Terkesan dengan Objek Wisata DIY
Advertisement
Berita Populer
- Guru SD Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Siswi di Wonosari Hanya Disanksi Pindah Kelas
- BPBD Bantul Catat Total Kerugian Akibat Bencana di Awal Tahun Capai Rp159 Juta
- Ruas Jalan Tempel-Dekso Rusak Parah Akibat Truk Proyek Tol Jogja Bawen, Perlu Diadukan ke Gibran?
- Ketua Remais Cabuli Anggotanya Saat Menginap di Masjid di Gamping Sleman
- BREAKING NEWS: Muhamadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh di 23 Maret 2023
Advertisement
Advertisement