Advertisement

Ribuan Pohon Ditanam untuk Cegah Kekeringan di Kulonprogo

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 18 Januari 2023 - 08:57 WIB
Sunartono
Ribuan Pohon Ditanam untuk Cegah Kekeringan di Kulonprogo Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulonprogo akan menanam 1.450 bibit pohon di sekitar lahan konservasi air yang tersebar di tiga kapanewon seperti Kalibawang, Samigaluh, Pengasih. Cara ini dilakukan untuk menjaga sumber mata air sekaligus mengantisipasi kekeringan.

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Tristijanti, mengatakan dua kalurahan di Kapanewon Pengasih yaitu Sidomulyo dan Sendangsari akan mendapat masing-masing 150 bibit pohon.

Advertisement

“Kerja sama kami itu dengan KTH [Kelompok Tani Hutan]. Masih di Kapanewon Pengasih tepatnya di Tanggulangin, Sidomulyo ada 150 bibit,” kata Tristijanti ditemui di kantornya pada Selasa, (17/1/2023).

BACA JUGA : 6 Wilayah di Kulonprogo Ini Terancam Kekeringan

Kapanewon Kalibawang akan mendapat 300 bibit, lalu Samigaluh mendapat 700 bibit, sedangkan Pengasih mendapat 450 bibit. Jenis bibit pohon yang akan ditanam pun bervariasi antara lain beringin, aren, nangka, petai, alpukat.  Anggaran pengadaan bibit di tahun 2023 tersebut mencapai Rp145 juta melalui APBD Kulonprogo.

Tristijanti mengatakan DLH Kulonprogo akan membangun Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) di dua kapanewon yaitu Kokap dan Pengasih. Kapanewon Kokap akan mendapat 13 unit IPAH sedangkan Pengasih akan mendapat 12 unit.

“Kegiatan tersebut di tahun 2023 maupun tahun lalu sudah mengakomodasi usulan dari masyarakat,” katanya.

Menurut Tristijanti, IPAH perlu didirikan baik di tempat publik maupun tidak. Pendirian IPAH menjadi salah satu bentuk edukasi bahwa air hujan merupakan air bagus atau bersih dibanding beberapa sumber lain.

BACA JUGA : Siap Hadapi Kekeringan, Segini Anggaran yang Disiapkan 

“Air hujan itu kan air yang bersih daripada air yang lain dalam arti belum banyak tercemar. Ide ini juga didukung DPRD. Masyarakat banyak yang mengusulkan [pembuatan IPAH]. Kami menyebutnya ngiras pantes maksudnya ketika di suatu lokasi terjadi kekeringan, IPAH itu bisa jadi tempat dropping air bersih,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement