Senin Depan, Warung Kaki Lima di Sekitar Jogja Expo Center Wajib Pindah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Seminggu menjelang gelaran akbar ASEAN Tourism Forum (ATF) di Jogja Expo Center atau JEC, Satpol PP DIY akan meminta warung kaki lima sekitaran JEC untuk tutup sementara. ATF akan digelar pada 2 sampai dengan 5 Februari 2023.
Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengatakan telah memberi tahu para pemilik warung atau pedagang sekitar kawasan JEC untuk pindah selama gelaran ATR 2023.
Advertisement
“Ada 12 warung-warung liar yang berdiri di kompleks JEC, itu kami tertibkan. Kami sudah memberi tahu mereka [para pedagang] untuk pindah selama gelaran ATF,” kata Noviar dihubungi pada Sabtu, (21/1/2023).
BACA JUGA: Wilayah Selatan Akan Digarap untuk Atasi Tingginya Angka Kemiskinan di DIY
Menurut Noviar, para pedagang sudah harus pindah per Senin (23/1/2023). Hal tersebut berkaitan dengan loading barang yang akan dilakukan pada pekan depan.
Selain itu, Satpol PP DIY bekerja sama dengan kabupaten/kota akan menjaring para gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di sekitar JEC dan jalan-jalan yang akan dilalui para delegasi sejak tiba di Yogyakarta International Airport (YIA).
“Pokoknya tempat-tempat yang akan dilalui para delegasi dari 18 negara itu harus bersih dari gelandangan dan pengemis atau gepeng. Kedua, rontek-rontek yang mengganggu pemandangan juga harus bersih. Begitu pun dengan parkir-parkir liar itu tidak boleh, kendaraan harus dimasukkan ke JEC,” katanya.
Satpol PP DIY akan menurunkan 100 personil dengan dibantu personel dari kabupaten/kota seperti Kabupaten Bantul yang akan menurunkan sekitar 300 personel.
Noviar mengatakan telah melakukan penjaringan manusia silver sejak beberapa hari lalu, hanya saja karena waktu operasi para manusia silver tidak dapat ditebak, mereka selalu lolos dari penjaringan.
“Kami akan lebih giat lagi [menjaring manusia silver] ketika pagelaran kendati mungkin akan kecolongan juga. Soalnya juga tidak mungkin kami bisa [menjaring] 100 persen. Menjaga jalan selama 24 jam kan juga tidak mungkin, pasti mereka cari celah-celah juga,” ucapnya.
Noviar mengatakan operasi penjaringan gepeng termasuk pemindahan pedagang kaki lima atau warung-warung merupakan permintaan dari panita ATF dengan ketua pelaksana ATF yaitu GKR Bendara.
“Setiap ada rapat ATF kan saya juga diikutkan kaitannya ketugasan Pol PP. Jadi dari panitia sudah memberi tugas [menjelang dan selama ATF]. Ketua panitianya itu Gusti Bendara dengan leading sector nya Kementerian [Pariwisata dan Ekonomi Kreatif],” lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto, mengatakan, mengacu pada data yang dia peroleh, hingga Kamis (19/1/2023) tercatat kurang lebih 250 buyers yang mengonfirmasi kehadirannya pada ATF 2023.
Selain negara-negara ASEAN, buyers juga berasal dari wilayah Asia seperti India, Korea, Jepang, Hongkong dan Bangladesh; dan Eropa antara lain Jerman, Belanda, Inggris, Spanyol, Belgia, Italia, Polandia, Rusia dan Prancis. Selain itu, GIPI DIY mencatat kedatangan buyers dari wilayah Timur Tengah seperti UEA, Turki dan Oman. Begitu juga beberapa buyers dari Kanada, Amerika dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Mentan Syahrul dan Menpora Dito Masuk Daftar?
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Wayang Jogja Night Carnival Gabungkan Antara Tokoh dan Lakon Pewayangan
- Bazar Buku Jogja Book Fair Hadir Lagi Tahun Ini, Catat Tanggal dan Lokasinya!
- Strategi Pemerintah Kelurahan Sosromenduran Menata Potensi Wilayah
- Kokam DIY Dibekukan, Begini Sikap PW Muhammadiyah DIY
- Dorong Ekosistem Industri Kreatif, Ruang 412 dan Padukuhan Gandok Bikin Festival UMKM
Advertisement
Advertisement