Advertisement
Dua Varietas Baru Durian Diperkenalkan di Embung Tonogoro

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dua varietas baru durian diperkenalkan dalam acara Heboh Buah di Embung Tonogoro, Kalurahan Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo pada Minggu (5/2/2023).
Pj Bupati Kulonprogo, Tri Saktiyana mengatakan dua durian tersebut berasal dari kalurahan yang sama yaitu Banjaroyo.
Advertisement
“Saya beri nama durian yang berasal dari Pranan, Banjaroyo itu dengan nama Kepranan. Pemilik pohon durian itu namanya Pak Waliadin dengan umur pohon 101 tahun,” kata Tri ditemui di Embung Tonogoro pada Minggu (5/2/2023).
Sementara durian varietas baru lain diberi nama Kantik. Pohon durian kantik dimiliki oleh Kobar warga Potronalan, Banjaroyo dengan umur pohon 30 tahun.
Tri menjelaskan bahwa pengembangan hasil pertanian seperti buah durian tidak dapat dipandang sebatas komoditas, namun juga produk gaya hidup. Terangnya, pengalaman makan durian dengan menikmati pemandangan di Embung Tonogoro akan membawa kesan tersendiri jika dibandingkan sekadar makan durian.
Baca juga: Ini Jalan Provinsi DIY yang Rusak dan Akan Diperbaiki Tahun 2023
Paniradya Pati Kaistimewa DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan bahwa apabila Kalurahan Banjaroyo telah menjadi sentra durian dengan varietasnya yang dikenal di banyak tempat, hal tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan.
“Harapan kami adalah ketika buah durian di sini [Banjaroyo] dikenal masyarakat lebih luas dan di sini menjadi sentra durian, maka pada akhirnya permasalahan di Yogyakarta yaitu khususnya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan,” kata Aris ditemui di Embung Tonogoro pada Minggu (5/2/2023).
Acara Tingkat Nasional
Aris juga mengatakan bahwa hasil pertanian berupa durian di Kulonprogo secara berkala akan dipamerkan dalam acara Heboh Buah. Dia berharap acara Heboh Buah dapat menjadi acara tingkat nasional.
“Kami sedang mempersiapkan beberapa tempat untuk produksi buah durian. Di Tonogoro sendiri, oleh Gubernur, mulai dibangun embung pada 2013. Lalu, juga sudah dibangun untuk aktivitas lain sebagai pendukung tanaman [durian],” katanya.
Sebagai contoh ada peternakan di sekitar Embung Tonogoro yang menjadi sektor pendukung tanaman durian selain itu wujud diversifikasi kawasan wisata. Aris mengatakan provinsi berkomitmen untuk memberikan fasilitas pengembangan tanaman dan wisata durian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement