Nilai Transaksi di Pameran ATF 2023 Diperkirakan Lebih dari Rp5 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, IMOGIRI—Nilai transaksi UMKM pada Pameran UMKM Ekonomi Kreatif dan Festival Kuliner Asean Tourism Forum (ATF) 2023 diperkirakan mencapai lebih dari Rp5 miliar.
BACA JUGA: Jokowi Batal Buka ATF 2023
Hal itu mengingat beberapa jam setelah dibuka, jumlah transaksi pada pameran tersebut telah mencapai Rp1,4 miliar.
"Kami perkirakan lebih dari Rp5 miliar. Tapi ini masih dihitung lagi. Saya berharap ini menjadi momentum bagus untuk promosi produk UMKM dan pariwisata Jogja," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, di Kampung Batik Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Senin (6/2/2023).
Menurut Singgih, ada dampak langsung dan tidak langsung dari gelaran ATF 2023. Untuk dampak langsung, Singgih melihat ada peningkatan hunian hotel. Selain itu, ada peningkatan pengunjung restoran dan transportasi.
"Kalau dari sisi trafiknya kita bisa lihat dari hari pertama, kedua dan ketiga, produk UMKM dan ekonomi kreatif, selalu kehabisan dan selalu ditambah. Dan, teman-teman UMKM kemarin sangat bergembira sekali, memang omzetnya meningkat," ungkap Singgih.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sekaligus Panitia ATF 2023 GKR Bendara menjelaskan, ATF 2023 ini adalah ajang prestisius bagi dunia pariwisata se-ASEAN. Event ini menjadi pintu gerbang Indonesia dengan memprioritaskan DIY dengan menonjolkan destinasi baru untuk bisa diperkenalkan dan dipromosikan.
Oleh karena itu, telah diagendakan adanya paket perjalanan wisata pra-acara dan pasca-acara (Pre-tour & post-tour) ATF 2023. Salah satunya adalah post tour ATF di Kampung Batik Giriloyo, Wukirsari, Bantul.
"Tapi memang ada beberapa yang tidak achievement [tercapai], karena beberapa sudah banyak buyer yang telah pulang ke negaranya," terang GKR Bendara.
Plh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Bisma Jatmika mengatakan, kesuksesan kegiatan post-tour dengan sasaran para delegasi ATF 2023 senada dengan rumus 3G yang digagas oleh Kemenparekraf Sandiaga Uno. Rumus ini cocok bagi industri pariwisata, yaitu Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi untuk Bertahan).
"Realisasi 3G akan sukses melalui sinergitas pentahelix. Pemerintah Daerah, akademisi, jasa akomodasi dan objek wisata. Semua terlibat dan bersama-sama mengenalkan Yogyakarta ke kancah Internasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Kolam Renang di Rumah Dinas Bupati Sleman Disorot, Pemkab: Sudah Sesuai DED
- Ribuan Botol Miras Dimusnahkan Polres Bantul
- Polisi Temukan 62 Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Sleman
- Pelaku Diduga Gunakan Pisau hingga Gergaji untuk Memotong Tubuh Korban Mutilasi Sleman
- Sepeda Motor Bertabrakan di Gunungkidul, 2 Pengendara Meninggal Dunia
Advertisement