Advertisement

Penataan Pansela di DIY Dianggap Berhasil Jika Pelaku Wisata Berkembang

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 12 Februari 2023 - 21:07 WIB
Budi Cahyana
Penataan Pansela di DIY Dianggap Berhasil Jika Pelaku Wisata Berkembang Seorang pengendara motor saat melintas di Jalur Jalan Lintas Selatan yang berada di kawasan Kapanewon Rongkop. foto diambil 6 Januari 2022 lalu. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Penataan kawasan Pantai Selatan Jawa (Pansela) di DIY akan dianggap berhasil apabila para pelaku wisata termasuk pelaku usaha mendapat dampak positif seperti meningkatnya wisatawan di desa-desa wisata penyangga.

Hal tersebut diungkapkan dosen STP AMPTA Jogja, Fian Damasdino yang menjadi salah satu narasumber grup diskusi pengembangan kawasan Pantai Selatan Samas-Pandansimo pada Desember 2022 lalu.

Advertisement

“Kalau kita berbicara mengenai pengembangan kepariwisataan, indikator yang ada tidak hanya PAD [pendapatan asli daerah] saja, namun harus lihat juga masyarakat terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Berapa sih yang ikut mengelola destinasi wisata, mereka kecipratan tidak, atau pengelola destinasi wisata mendapat tamu tidak?” kata Fian dihubungi melalui ponsel pada Minggu (12/2/2023).

Menurut dia, desa wisata lain juga harus mendapat tamu apabila wisatawan di kawasan pansela begitu banyak.

“Selama ini kita lihat kawasan pantai ketika akhir pekan kan membeludak. Nah, para wisatawan itu singgah tidak ke desa-desa penyangga. Padahal sekarang sudah banyak yang mengembangkan desa-desa penyangga sebagai destinasi wisata. Sebagai contoh di Poncosari ada desa wisata Babakan, lalu di Trimurti, Srigading, Gadingsari kan sudah ada. Pertanyaanya, mereka dapat tidak limpahan wisatawan pansela. Kalau dapat, berarti masterplan pansela benar-benar bisa mengangkat ekonomi,” katanya.

Selain STP AMPTA, Bappeda Bantul juga melibatkan Puspar UGM, dan UAD. Bahkan, kata Fia,  telah ada grup Whatsapp yang mengakomodasi pada akademisi kaitannya dengan penataan kawasan pansela. Namun, hingga sekarang belum ada pembahasan apapun terkait kelanjutan penataan.

Penataan kawasan Pansela utamanya di Pantai Depok-Parangkusumo, Bantul, akan dilakukan mulai 2024. 

Kepala Bappeda Kabupaten Bantul Fenty Yusdayati mengatakan masterplan kawasan Depok-Parangkusumo yang digarap tim Universitas Gajah Mada (UGM) telah selesai akhir 2022. Sekarang, jawatannya sedang mengajukan pendanaan penataan dari Dana Keistimewaan (Danais).

“Masterplan kawasan Depok-Parangkusumo sudah selesai tahun 2022 akhir. Kami juga sudah memaparkan ke provinsi. Nah, kami baru mengajukan dananya dari dana keistimewaan. Lalu untuk penataan kawasan Samas ke barat itu sudah ada perencanaannya juga. Itu ada di dispar dan dispertaru,” kata Fenty dihubungi pada Minggu (12/2/2023).

Menurut Fenty, kendati masterplan tersebut sudah jadi, penataan kawasan pansela belum akan dilakukan di tahun 2023.

“Kami masih akan menghadap gubernur dahulu. Semoga tahun 2024 [dapat dilakukan penataan Depok-Parangkusumo],” katanya.

BACA JUGA: Begini Wajah Baru Pasar Godean Setelah Direvitalisasi, Cantik

Dia mengatakan karena penataan tersebut akan melibatkan banyak elemen, yakni para pedagang dan pelaku usaha lain, maka Bappeda Bantul hanya dapat menunggu perintah dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

“Kehendak Ngarsa Dalem [Gubernur DIY] dulu itu adalah menata para nelayan dan pedagang. Nah, kami sudah pemaparan ke provinsi. Beberapa syarat yang diberikan provinsi sudah kami lengkapi. Jumlah pas-nya pedagang ada berapa, lalu nanti kami tata dengan jarak 100 meter [dari ombak tertinggi],” ucapnya.

Hal yang tidak kalah penting yang menjadi perhatian Bappeda adalah pendekatan kepada masyarakat terutama para pedagang dan pelaku usaha lain yang menjadi sasaran penataan.

“Pedagang di sana kan masih banyak. Jadi ya kami tetap harus sosialisasi. Pendekatan kepada mereka harus bagus agar penataan juga baik. Nantinya, mereka juga bisa mendapat view Sungai Opak, dapat di pantai dengan mengakomodir aspirasi mereka,” lanjutnya.

BACA JUGA: Begini Foto Rancangan Jembatan Pandansimo yang Menyambungkan JJLS Bantul dan Kulonprogo

Sub Koordinator Kelompok Substansi Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Bappeda Bantul, Eni Kriswandari membenarkan bahwa masterplan kawasan pansela terutama Pantai Depok telah jadi.

“Depok itu sudah ada masterplannya. Tahun lalu [2022] sudah dibuat oleh Bappeda dan UGM. Lalu masterplan yang Tirtohargo juga sudah ada. Kemudian yang [pansela] ke Barat itu kami [kerjakan] keroyokan,” kata Eni dihubungi pada Minggu (12/2/2023).

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul,  Kwintarto Heru Prabowo mengatakan kemungkinan penataan akan dilakukan mulai dari Pantai Depok yang sempat mengalami beberapa kali abrasi. Sultan sudah menyampaikan dalam beberapa kesempatan bahwa kawasan pansela harus dibuat lebih aman, nyaman, dan keindahannya terjaga untuk wisatawan.

BACA JUGA: Melewati Ring Road Utara, Tol Jogja Solo Seksi 2 Membentang dari Maguwo hingga Gamping

“Jika ada bangunan yang mepet sampai dekat pantai, tentu kurang nyaman bagi wisatawan karena wisatawan ke pantai ingin melihat pantai dan lautnya,” kata Kwintarto.

Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Dispar DIY, Kurniawan mengatakan penataan Pansela DIY dilakukan secara terintegrasi meliputi tiga kabupaten yaitu Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.

"Sinkronisasi di ketiga kabupaten dilakukan dalam proses revisi terhadap rencana detail tata ruang (RDTR) di masing-masing kabupaten. Juga belum semua kawasan selatan di kabupaten memiliki RDTR, dan itu menjadi acuan dalam pengembangan sektor [ariwisata. Seperti misalnya RDTR Pansela Timur [Rongkop-Girisubo] yang baru saja di-FGD [focus group discussion] oleh dinas tata ruang," kata Kurniawan dihubungi pada Minggu (12/2/2023).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement