Diberitakan Jadi Akar Klitih, Joxzin Tuntut Media Nasional Sampaikan Permintaan Maaf

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Kelompok organisasi masyarakat (ormas) Brigade Joxzin merasa keberatan dengan pemberitaan salah satu media massa nasional berjudul 2 Geng Kondang di Yogyakarta Q-ZRUH dan JOXZIN, Akar Klitih Jogja?.
Menurut Joxzin, berita yang dipublikasikan pada Jumat (10/2/2023) tersebut diklaim menggiring opini publik sekaligus menjustifikasi kelompok Joxzin sebagai akar utama penyebab fenomena kekerasan jalanan atau klitih di Jogja.
Berita yang mulanya disiarkan pada Jumat (10/2/2023) itu, pada Senin (13/2/2023) terlihat sudah diubah pada bagian judul menjadi 2 Geng Kondang di Yogyakarta Q-Zruh dan Joxzin dengan disertai catatan redaksi berbunyi Judul dan beberapa kalimat kami perbaiki pada Senin 13 Februari 2023, pukul 13.00 karena kurang relevan dan bisa membuat persepsi yang berbeda. Terima kasih.
"Pada prinsipnya kami sangat keberatan dengan adanya berita tersebut, karena isinya sangat merugikan dan memojokkan kami serta memberikan stigma negatif tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu kepada sumber yang tepercaya. Ini merupakan tuduhan serius yang mengancam eksistensi dan masa depan Joxzin," kata Komandan Brigade Joxzin, Hery Prasetyo, Senin.
BACA JUGA: DPRD DIY Sarankan Ada Kurikulum Khusus untuk Remaja Pelaku Klitih
Hery menyebut, Joxzin merupakan organisasi kemasyarakatan yang berbentuk perkumpulan dan bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Anggotanya pun mencapai ribuan orang dan berbasis di Jogja.
Dia mengklaim bahwa salah satu syarat untuk masuk menjadi anggota Joxzin yaitu tidak terlibat dalam tindak kriminal dan penggunaan narkoba. Oleh karena itu, cap yang menyebut bahwa Joxzin lekat dengan akar klitih tidak tepat dan merugikan pihaknya.
"Kami bersama elemen masyarakat lain di DIY telah berikrar untuk turut serta berpartisipasi aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, salah satunya berpartisipasi aktif untuk mencegah terjadinya kejahatan jalanan. Oleh karena itu tuduhan dalam berita tersebut sangat tidak berdasar dan bertentangan dengan fakta," ujar dia.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada media massa tersebut meralat serta menayangkan hak jawab terkait dengan pemberitaan tersebut. Joxzin juga meminta media massa itu menuliskan permintaan maaf terbuka lewat media online dan media cetak guna meluruskan perkembangan isu yang merebak soal organisasi itu di masyarakat.
"Kami memberikan waktu 1 x 24 jam sejak pernyataan sikap ini kami keluarkan kepada media massa tersebut untuk meluruskan pemberitaan agar sesuai dengan fakta dan akurat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Terobsesi Teori Konspirasi, Satu Keluarga Lompat dari Balkon Apartemen
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jembatan Gantung Duwet Ditutup Per Hari Ini, Kenapa?
- Pengelolaan Sampah Lewat Inovasi Briket di Kota Jogja Terganjal Perda
- Demi Ramadan yang Kondusif di Jogja, Polresta Musnahkan Ratusan Botol Miras
- Proyek Padat Karya Percepat Pemulihan Ekonomi di Bantul
- Tekan Kenaikan Harga Bahan Pokok, Sistem Resi Gudang Bisa Jadi Solusi
Advertisement