Advertisement
Jadi Gaya Hidup, Beragam Jenis Vape Dipamerkan di JEC Hari Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah pameran vape bertajuk Invex International Kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada Sabtu (18/2/2023) hingga Minggu (19/2/2023). Vape disebut menjadi salah satu industri rokok elektrik yang kini menjadi bagian gaya hidup berbagai kalangan.
Panitia Invex International Tata Jamil mengatakan event itu mengangkat tema unity in love dengan membawa sedikitnya 66 merek vape dari dalam dan luar negeri. Dengan label berskala internasional, event ini tercatat sebagai terbesar untuk pemeran vape di Indonesia. Tinggi minat masyarakat terhadap vape tidak lepas dari kondisi penggunaan vape saat ini yang tidak hanya sekadar kebutuhan melainkan sudah menjadi gaya hidup.
Advertisement
BACA JUGA : Benarkah Vape jadi Solusi Berhenti Merokok? Ini Kata Dokter
“Vape di Indonesia bukan lagi sekedar kebutuhan. Namun sudah menjadi lifestyle di berbagai kalangan. Lifestyle tersebut beririsan dengan lifestyle lain, seperti musik dan lainnya yang turut kami hadirkan dalam pameran,” katanya, Jumat (17/2/2023).
Dalam pameran itu akan menghadirkan 1.500 retail dari berbagai daerah di Indonesia yang berpotensi membangun jejaring bisnis baru lewat business to business. Mereka akan saling bertukar kebutuhan jenis vape sesuai dengan permintaan daerah.
“Retail selama ini sudah menjadi ujung tombak, adanya forum business to business diharapkan dapat meningkatkan transaksi setelah event. Misalnya seorang pemilik retail belum memiliki merek tertentu, selanjutnya bisa menemukan di pameran ini,” kata Azhari Aprianto panitia penyelenggara pameran.
Ia mengatakan, bersamaan dengan menjamurnya vape sebagai lifestyle, vape trick juga berkembang pesat. Sehingga muncul vapers baru dengan berbagai keahlian, di antaranya coil art, cloud trick, cloud chasing, dan long puff. Pameran ini menjawab fenomena tersebut dengan mengadakan kompetisi yang menggandeng beberapa sejumlah pihak.
"Tidak ada target jumlah transaksi karena konsep pameran lebih diarahkan pada upaya memperkenalkan merek kepada para pengguna. Sehingga pengunjung dapat mencoba secara langsung pada booth yang disediakan," katanya.
BACA JUGA : Benarkah Cairan Vape Diklaim Picu Gagal Ginjal Akut
Salah satu pelaku usaha vape Billie Juhiandi sepakat bahwa saat ini vape bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Kalangan muda saat ini banyak yang menggunakan vape. Salah satu kota yang menjadi sumber permintaan terbesar vape ada Jogja. Kondisi ini wajar karena di Jogja banyak kalangan muda milenial seperti mahasiswa.
“Hampir 80 persen pengguna vape ini berusia di bawah 30 tahun dan permintaan cukup tinggi. Misalnya pengguna pot kecil rata-rata harga Rp200.000 atau Rp300.000, liquid Rp100.000, mereka [pengguna] butuh empat sampai lima botol sehingga per bulan membelanjakan sekitar Rp800.000,” ujar owner Vape On ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Manajer dan Pengawas SPBU Terlibat Oplos BBM Pertamax, Begini Respons Pertamina Patra Niaga
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Tak Cuma Kecepatan, Latihan PKD Bandara Adisutjipto Turut Asah Kesiapsiagaan Semua Pemangku Kepentingan
- Bupati Bantul Tawarkan Mbah Tupon Tinggal Sementara di Rumah Dinas
- Sejak Kasus Mbah Tupon, Pemkab Bantul Kini Gencarkan Layanan Hukum Gratis
- Forum Masyarakat Kaliurang Sleman Kirim Surat Penolakan Anggur Kaliurang ke Bupati
- Tiga Kali Beraksi, Pelaku Pelecehan Seksual di Dekat Mal Sleman Menyerahkan Diri
Advertisement
Advertisement