Advertisement
Sudah 3 Bulan, Warga Korban Longsor di Gunungkidul Masih Tinggal di Bekas Bangunan SD
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pemkab Gunungkidul menargetkan relokasi warga terdampak longsor di Dusun Blembem, Candirejo, Semin terlaksana April 2023. Untuk sekarang, enam keluarga terdampak masih tinggal di hunian sementara di bekas gedung SD yang tak terpakai.
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto mengatakan, tahapan masih pada proses penyiapan lahan untuk relokasi. Total ada enam keluarga yang akan dipindahkan ke tempat relokasi karena terdampak longor yang terjadi pada 19 November 2022 lalu.
Advertisement
“Sekarang masih proses mencari lahan untuk pembangunan rumah relokasi,” kata Nur, Minggu (19/2/2023).
Dia menjelaskan, lokasi relokasi masih di kawasan Candirejo. Adapun tempatnya, Nur belum mau membeberkan karena survei dilakukan di empat lokasi yang menjadi calon hunian baru.
BACA JUGA: Hasil Pelacakan Jejak Digital Terbaru, Dosen UII Rafie Pratama Telah Berada di Istanbul
“Masih rahasia. Takutnya, nanti harganya malah naik. Yang jelas, relokasi masih di Candirejo,” katanya.
Menurut Nur setelah ada kepastian lokasi relokasi, lahan yang ada akan dibebaskan. Adapun prosesnya dilakukan melalui tim appraisal untuk menaksir harga pembebasan.
“Sekarang masih proses. Tapi, harapannya April sudah dibangun,” katanya.
Ditambahkan dia, rumah relokasi yang dibangun sebanyak enam unit. Jumlah ini sesuai dengan warga terdampak longsor di Dusun Blembem.
“Masing-masing unit dibangun dengan pagu anggaran Rp50 juta. Nantinya statusnya hak pakai bagi warga terdampak,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, untuk program relokasi warga terdampak longsor Blembem diserahkan sepenuhnya ke DPUPRKP Gunungkidul. Upaya koordinasi terus dilakukan dan sekarang masih proses pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan hunian baru.
“Untuk sekarang warga terdampak masih menempati bekas SD yang sudah tak terpakai di Kalurahan Candirejo,” katanya.
Menurut dia, peristiwa longsor terjadi pada 19 November 2022 yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia. “Upaya pencarian dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan tim maupun relawan dari lintas daerah,” katanya.
Purwono mengungkapkan, cuaca ekstrem tidak hanya mengakibatkan longsor. Pasalnya, saat itu juga terjadi banjir hingga fasilitas umum rusak karena disapu banjir.
Dia mencontohkan, di Kalurahan Candirejo juga ada jembatan Pucung putus bersamaan dengan longsor di Dusun Blembem. “Sekarang masih dalam proses dan mudah-mudahan bisa diperbaiki secepatnya,” kata Purwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA dan YIA Xprerss, Jumat 19 April 2024
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement