Advertisement
Sudah 3 Bulan, Warga Korban Longsor di Gunungkidul Masih Tinggal di Bekas Bangunan SD
![Sudah 3 Bulan, Warga Korban Longsor di Gunungkidul Masih Tinggal di Bekas Bangunan SD](https://img.harianjogja.com/posts/2023/02/19/1126747/warga-tedampak-longsor-blembem-1.jpeg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pemkab Gunungkidul menargetkan relokasi warga terdampak longsor di Dusun Blembem, Candirejo, Semin terlaksana April 2023. Untuk sekarang, enam keluarga terdampak masih tinggal di hunian sementara di bekas gedung SD yang tak terpakai.
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto mengatakan, tahapan masih pada proses penyiapan lahan untuk relokasi. Total ada enam keluarga yang akan dipindahkan ke tempat relokasi karena terdampak longor yang terjadi pada 19 November 2022 lalu.
Advertisement
“Sekarang masih proses mencari lahan untuk pembangunan rumah relokasi,” kata Nur, Minggu (19/2/2023).
Dia menjelaskan, lokasi relokasi masih di kawasan Candirejo. Adapun tempatnya, Nur belum mau membeberkan karena survei dilakukan di empat lokasi yang menjadi calon hunian baru.
BACA JUGA: Hasil Pelacakan Jejak Digital Terbaru, Dosen UII Rafie Pratama Telah Berada di Istanbul
“Masih rahasia. Takutnya, nanti harganya malah naik. Yang jelas, relokasi masih di Candirejo,” katanya.
Menurut Nur setelah ada kepastian lokasi relokasi, lahan yang ada akan dibebaskan. Adapun prosesnya dilakukan melalui tim appraisal untuk menaksir harga pembebasan.
“Sekarang masih proses. Tapi, harapannya April sudah dibangun,” katanya.
Ditambahkan dia, rumah relokasi yang dibangun sebanyak enam unit. Jumlah ini sesuai dengan warga terdampak longsor di Dusun Blembem.
“Masing-masing unit dibangun dengan pagu anggaran Rp50 juta. Nantinya statusnya hak pakai bagi warga terdampak,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, untuk program relokasi warga terdampak longsor Blembem diserahkan sepenuhnya ke DPUPRKP Gunungkidul. Upaya koordinasi terus dilakukan dan sekarang masih proses pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan hunian baru.
“Untuk sekarang warga terdampak masih menempati bekas SD yang sudah tak terpakai di Kalurahan Candirejo,” katanya.
Menurut dia, peristiwa longsor terjadi pada 19 November 2022 yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia. “Upaya pencarian dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan tim maupun relawan dari lintas daerah,” katanya.
Purwono mengungkapkan, cuaca ekstrem tidak hanya mengakibatkan longsor. Pasalnya, saat itu juga terjadi banjir hingga fasilitas umum rusak karena disapu banjir.
Dia mencontohkan, di Kalurahan Candirejo juga ada jembatan Pucung putus bersamaan dengan longsor di Dusun Blembem. “Sekarang masih dalam proses dan mudah-mudahan bisa diperbaiki secepatnya,” kata Purwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement