Proyek Padat Karya Tidak Boleh Dikerjakan Malam Hari
Advertisement
BANTUL—Proyek padat karya infrastruktur di Bantul tahun ini akan dimulai serentak pada 20 Maret 2023 mendatang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul sebagai pengampu program padat karya meminta agar proses pengerjaan fisik padat karya tidak dilakukan pada malam hari.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati mengatakan dalam pelaksanaan proyek padat karya ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh kelompok yang mengerjakan, di antaranya jangan mendahului pengerjaan, tetapi harus serentak mulai 20 Maret mendatang.
Advertisement
“Juga jangan mengerjakan proyek pada malam hari. Kerjakanlah proyek pada siang hari. Kalau malam untuk istirahat saja,” katanya, saat ditemui Selasa (21/2/2023).
Selain itu, upah pekerja padat karya berbeda dengan proyek pada umumnya yang dibayarkan setiap Sabtu atau atau sepekan sekali. Proyek padat karya dibayarkan setelah program selesai. Lamanya proyek padat karya infrastruktur yang diibiayai dari APBD DIY melalui BKK adalah 20 hari dan APBD Bantul selama 21 hari.
Proyek dengan anggaran Rp100 juta dikerjakan satu kelompok terdiri 26 orang dan yang anggaran Rp200 juta dikerjakan dua kelompok atau 52 orang terdiri ketua, tukang, dan anggota. Adapun jenis pekerjaan adalah corblok, drainase, jembatan, bangket serta jalan penghubung dusun untuk membangkitkan ekonomi.
Adapun untuk jumlah lokasi padat karya tahun ini tersebar di 355 titik terbagi untuk sumber dana APBD Bantul 153 lokasi dengan anggaran setiap titik Rp100 juta dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY 202 titik dengan rincian 85 titik anggaran Rp100 juta serta 117 titik dengan anggaran Rp200 juta. Total anggaran padat karya mencapai Rp47,2 miliar.
Menurut Rumi, tujuan dari program padat karya adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat meski dalam waktu singkat. “Tujuan proyek padat karya selain untuk membangun infrastruktur bagi masyarakat, juga untuk penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menambahkan proyek padat karya infrastruktur tahun ini menyasar 17 kapanewon dan 70 kalurahan. Semua proyek padat karya harus dikerjakan oleh warga sekitar, karena tujuannya sebagai pemberdayaan warga dan mengurangi angka pengangguran meski dalam jangka pendek.
Namun meski tenaga kerja diambil dari warga, kemampuanya tidak boleh asal-asalan karena telah melalui konsultasi dari para ahli dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul. “Bangunan yang dihasilkan tidak boleh asal-asalan karena sudah ada konsultasi dengan ahli,” imbuhnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Diingatkan untuk Melawan Politik Uang di Pilkada Sleman
- Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji Coba Pekan Depan
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Advertisement