Advertisement

Gua Braholo Jadi Saksi Prasejarah, Peninggalan Justru Banyak Disimpan di Luar DIY

David Kurniawan
Selasa, 28 Februari 2023 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Gua Braholo Jadi Saksi Prasejarah, Peninggalan Justru Banyak Disimpan di Luar DIY Gua Braholo. - Istimewa/kebudayaan.kemdikbud.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Situs Cagar Budaya Nasional Gua Braholo terletak di Kalurahan Semugih, Rongkop, Gunungkidul memiliki banyak peninggalan prasejarah. Sayangnya, hingga kini, banyak koleksi prasejarah di situs ini yang tersimpan di luar daerah.

Penyiap Naskah Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Gunungkidul, Ari Kristiawan mengatakan situs Gua Braholo memiliki koleksi dan artefak yang lengkap mulai dari zaman prasejarah hingga masa Hindu-Buddha. Hasil penanggalan menggunakan radio carbon diketahui ada peninggalan yang berusia sekitar 33.000 tahun lalu.

Advertisement

Menurut dia, koleksi yang ada mulai dari kerangka manusia, tembikar, sisa bijian, sisa fauna, sisa industri batu hingga cangkang kerang. “Periode klasik Hindu-Buddha juga ada,” kata Ari, Selasa (28/2/2023).

BACA JUGA: Situs Gua Braholo Bakal Dibeli Pemkab Gunungkidul, Rp3 Miliar Disiapkan

Meski ada banyak koleksi, tapi banyak yang tersimpan di luar daerah. Dia mencontohkan, untuk kerangka manusia purba ada yang disimpan di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.

Selain itu ada juga koleksi yang tersimpan di Museum Punung di Pacitan, Jawa Timur. Beberap koleksi yang disimpan di antaranya kerangka tulang manusia, alat-alat berburu dan meramu yang terbuat dari tulang hingga alat dari batu lainnya.

“Sebagian besar tersimpan di Museum Punung Pacitan. Tapi, ada juga yang tersimpan di BPCB Yogyakarta untuk peninggalan megalitikum dan benda-benda purbakala lainnya,” kata Ari.

Disinggung mengenai koleksi pasti yang tersimpan di luar daerah, Ari mengaku tidak tahu. Ia berdalih data pasti berada di BPCB. “Yang tahu BPCB Yogyakarta  karena yang mendata,” katanya.

Kepala Seksi Warisan Budaya Tak Benda Bidang Warisan Budaya, Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Budi Sulistiyo mengatakan, Goa Braholo sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional. Meski demikian, kondisinya dinilai kurang terawat sehingga ada upaya pembebasan lahan untuk pengembangan yang lebih baik.

“Masih milik tanah pribadi. Rencananya tahun ini dibebaskan,” kata Agus.

Menurut dia, sejumlah temuan di Goa Braholo saat ini tersimpan di sejumlah lokasi termasuk di museum Punung, Pacitan, Jawa Timur; dan Sangiran, Jawa Tengah. Rencananya setelah dimiliki pemkab dibangun museum di sekitar lokasi. “Harapannya setelah jadi, nantinya semua peninggalan bisa dibawa kembali ke Gunungkidul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement