Advertisement
Ribuan Warga Miskin Ekstrem di Kota Jogja Diduga Kebanyakan Lansia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mencatat ada 13.151 jiwa atau 3.674 KK warganya masuk ke dalam kriteria miskin ekstrem. Miskin ekstrem artinya warga Jogja yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar. Seperti makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, dan tempat tinggal. Dengan angka harapan hidup yang tinggi, benarkah warga Kota Jogja yang miskin didominasi lansia?
Penjabat Wali Kota Jogja, Sumadi menyampaikan kemungkinan masyarakat miskin ekstrem di Kota Jogja didominasi warga lansia. Menurutnya Kota Jogja itu anomali, di sisi lain angka harapan hidup tinggi, indeks kebahagiaan tinggi, namun kemiskinan juga tinggi.
Advertisement
"Kelihatannya itu [miskin ekstrem didominasi lansia]. Kalau definisi kemiskinan ekstrem itu kecukupan makan, kesehatan," ucapnya ditemui di Kantor Wali Kota Jogja, Senin (20/3/2023).
Menurutnya indikator kemiskinan yang digunakan secara nasional kurang cocok dengan gaya hidup warga Jogja. Misalnya indikator ketercukupan gizi, padahal orang Jawa dan Jogja khususnya suka prihatin dan tirakat seperti puasa. Sehingga dianggap kurang asupan, padahal mereka punya aset.
Lalu indeks konsumsi, padahal orang di Jogja lebih hemat. Untuk kebutuhan sayur mayur kadang bisa mengambil dari pekarangan, butuh protein makan dari ayam yang dipelihara dan lainnya.
"Kriteria kemiskinan gak bisa diberlakukan menyeluruh. Di Jogja dengan karakter masyarakat yang suka hemat dan laku prihatin," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Jogja, Agus Tri Haryono mengatakan angka kemiskinan pada 2022 di Kota Jogja sebesar 6,62 persen. Turun 1,07 persen dibandingkan 2021 sebesar 7,69 persen. Tahun ini ditargetkan angka kemiskinan akan turun menjadi 6,61 persen.
Dia menjelaskan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) salah satunya untuk mengakomodir penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan. Termasuk di dalamnya usulan dari lintas sektor untuk memecahkan masalah pembangunan yang berorientasi pada penanggulangan kemiskinan.
"Untuk yang miskin ekstrem setelah melakukan cleansing dengan memadankan data ada 13.151 jiwa [miskin ekstrim] atau 3.674 KK," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Krisis Pertanian dan Ekonomi, Warga Maroko Diminta Merayakan Iduladha Tanpa Menyembelih Hewan Kurban
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Kamis 19 Juni 2025, DPD IPSPI DIY Gelar Musda di Rumah Dinas Bupati Sleman
- Bupati Bantul Ingatkan Tujuan Takbiran, Larang Mabuk dan Keributan di Malam Iduladha
- Polda DIY Siapkan Pasukan Pengamanan Malam Takbiran Iduladha
- Jadwal KRL Solo Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Palur Turun di Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement