Advertisement

Promo Desember

Jembatan Gantung Duwet Ditutup Per Hari Ini, Kenapa?

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 22 Maret 2023 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Jembatan Gantung Duwet Ditutup Per Hari Ini, Kenapa? Ilustrasi Jembatan Duwet. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Jembatan gantung yang berlokasi di Padukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo resmi ditutup pada Rabu (22/3/2023). Jembatan bernama Jembatan Duwet tersebut ditutup lantaran tebing penyangga jembatan itu ambrol pada Sabtu (18/3/2023) lalu.

Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulonprogo, Siti Isnaini mengaku telah menggelar pertemuan dengan beberapa pihak guna membahas penanganan jembatan gantung yang masuk dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB) tersebut.

Advertisement

“Kami sudah rapat, Senin [20/3/2023] kemarin. Pihak yang kami undang itu yang kompeten terhadap penanganan [cagar budaya] itu. BPBD juga termasuk. Dari situ kemudian dihasilkan kesepakatan untuk menutup jembatan,” kata Isnaini, Rabu.

Isnaini menambahkan bahwa menurut pantauan Pemerintah Kalurahan Banjarharjo, setidaknya per dua jam terdapat lebih dari 200 kendaraan yang melintasi Jembatan Duwet. Padahal intensitas kendaraan yang tinggi dapat menambah beban jembatan, sehingga dapat membuat kerusakan tebing lebih besar.

“Kami tidak punya kewenangan untuk menutup jembatan. Jadi kemarin kami bersurat kepada Polres untuk menutup jembatan. Itu kalau tidak segera ditutup takutnya memperparah kerusakan tebing sungai. Selain itu ketika kami ke lapangan, ada tambahan retakan dan itu mengkhawatirkan,” katanya.

BACA JUGA: BANGUNAN CAGAR BUDAYA : Jembatan Duwet, Sempat Dirusak pada Masa Agresi Militer Belanda II

Ancaman lain yang dapat terjadi adalah patok jembatan dan tiang pancang yang menancap di tanah dapat tercabut seandainya tebing penyangga jembatan makin tergerus.

Jelasnya, Disbud masih membahas terkait anggaran penanganan jembatan tersebut. Ke depan, Disbud masih akan berkoordinasi dengan Bappeda, BKAD, BPBD, dan DPUPKP. Sebelumnya, Disbud memiliki wacana untuk menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).

Hanya saja, BPBD telah menjelaskan terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi guna mengakses BTT seperti penanganan masih dalam status tanggap darurat. Padahal status tanggap darurat akan segera berakhir.

“Status tanggap darurat itu segera berakhir, padahal juga sudah perpanjangan. Karena itu Kepala Pelaksana BPBD mengatakan tidak mungkin untuk menggunakan BTT. Kalau tidak bisa BTT, berarti pakainya prosedur reguler,” ucapnya.

Selain BTT, Disbud mewacananakan untuk mengakses Dana Keistimewaan (Danais) guna perbaikan tebing penyangga jembatan yang ambrol tersebut. Laporan kejadian tersebut pun sudah dilaporkan kepada Pj. Bupati Kulonprogo dan Sekretaris Daerah.

Jembatan duwet tersebut, kata Isnaini merupakan jalan alternatif menuju Jawa Tengah. Di sebelah Barat masuk ke dalam Padukuhan Duwet II, Kulonprogo, DIY, sedangkan di sebelah Timur masuk ke dalam wilayah Magelang, Jawa Tengah.

Lebih jauh, Isnaini menerangkan bahwa jembatan duwet pernah dihacurkan oleh pejuang Indonesia untuk menghambat perjalanan tentara Belanda masuk ke Jogja.

Jembatan tersebut direkonstruksi pada 1959 pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pada 2015, rehabilitasi fisik dilakukan guna memperkuat jembatan seperti penggantian mur-baut, lantai kayu, pemasangan tambatan angin dan wire mesh sebagai pengamanan. “Nah, pada 2016 dibangun lah tebing atau talut pada sisi Barat sepanjang 30 meter guna penguatan konstruksi jembatan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan bahwa tebing penyangga yang ambrol tersebut telah sampai ke bagian pondasi.

“Kami lihat kemarin itu fondasinya juga sudah mulai retak. Padahal waktu ambrol itu belum ada retakan,” kata Joko dihubungi, Rabu.

Joko menambahkan longsoran tebing tersebut memiliki ketinggian sekitar 27 meter, lebar 30 meter, dan ketebalan lima meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ribuan Eks-Jamaah Islamiyah Kembali ke NKRI, Kapolri Apresiasi BNPT

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement