Advertisement
Omzet Pasar Sore Ramadan di Jogja Capai Rp8,4 Miliar
![Omzet Pasar Sore Ramadan di Jogja Capai Rp8,4 Miliar](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/23/1130062/1-1-1-img-1546.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dua pasar sore Ramadan di Jogja membukukan omzet fantastis selama bulan puasa. Omzet Pasar Sore Kauman mencapai Rp450 juta, sedangkan Pasar Sore Jogokariyan bahkan mencapai Rp8,4 miliar selama sebulan.
Di Pasar Sore Kauman ada 51 pedagang makanan dengan masing-masing perharinya bisa meraup minimal Rp300.000. Adapun di Pasar Sore Jogokariyan ada sekitar 280 pedagang yang masing-masing rata-rata mendapat Rp1 juta. Jika dihitung secara kasar, pendapatan di Pasar Sore Kauman bisa Rp450 juta sedangkan di Pasar Sore Jogokariyan bisa melampaui Rp8 miliar per bulan.
Advertisement
Koordinator kavling Pasar Sore Kauman Edy Purnomo menjelaskan kebanyakan pedagang berasal dari daerahnya. “Sebagain besar dari warga sini, Kelurahan Ngupasan, Gondomanan,” katanya, Kamis (23/3/2023).
Edy menyebut masing-masing pedagang menyewa lapak seharga Rp200.000 sekali Ramadan. “Itu sudah termasuk meja, kursi, dan listrik, tinggal jualan saja. Hasilnya untuk kas RW dan RT,” kata Edy yang juga Ketua RT 35, Kelurahan Ngupasan.
BACA JUGA: Selama Ramadan, Jam Pelajaran Siswa di Bantul Dikurangi 10 Menit
Momen paling laris bagi pedagang makanan di Pasar Sore Kauman, jelas Edy, adalah menjelang lebaran. “Karena banyak yang mudik banyak yang jajan juga, mungkin bisa sampai Rp1 juta sehari omzetnya,” ujarnya.
Ketua Kampung Ramadan Jogokaryan, Nanda Eka, menyebut para pedagang makanan di sekitarnya tidak dipungut biaya. “Omzet mereka rata-rata Rp1 juta per hari, tidak ada sewa tempat hanya infaq seikhlasnya,” katanya, Kamis sore.
Nanda menyebut ada banyak pedagang yang mendaftar untuk bisa berjualan di Pasar Sore Jogokariyan yang ditolaknya.
BACA JUGA: Ramadan Fair dan Pasar Sembako Murah Dibuka di Sleman
“Ada banyak mungkin ratusan yang terpaksa ditolak dan kami arahkan ke wilayah lain, karena memang sudah penuh sekali. Kapasitas kami hanya 280 pedagang,” jelasnya.
Kapasitas pedagang tersebut, jelas Nanda, jika melebihnya bisa menimbulkan banyak resiko. “Terutama sampah dan kelancaran arus jalan juga, makanya memang dibatasi agar tertib juga,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement