Advertisement

Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria

Andreas Yuda Pramono
Rabu, 29 Maret 2023 - 11:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pasca penutupan patung Bunda Maria di rumah doa Sasana Adhi Rasa, Kalurahan Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, Kapolres Kulonprogo, AKBP Muharomah Fajarini dimutasi dari jabatannya. Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti membenarkan pencopotan tersebut.

“Bu Kapolres pindah tugas ke Polda DIY,” kata Noviartuti dihubungi pada Rabu (29/3/2023).

Advertisement

Kini posisi Kapolres Kulonprogo dijabat oleh AKBP Nunuk Setiyowati. Pencopotan tersebut diduga akibat buntut kasus penutupan patung Bunda Maria setelah adanya protes ormas.

Salah satu warga setempat sebelumnya membenarkan bahwa terdapat rombongan ormas yang datang dua kali. “Benar ada ormas ke sini. Pertama kali pada tanggal 11. Ada 20-an orang pakai sepeda motor dan satu mobil bukaan sekitar jam 12 siang. Mereka luhuran dulu. Lalu seminggu lalu ada tiga mobil dengan 18 sampai 20 orang pas pengajian jam 8.30 malam,” kata warga tersebut.

Dia mengatakan salah seorang dari rombongan itu mengaku datang dari Kota Jogja. “Warga di sini sendiri damai, tidak menolak tempat doa atau patung Bunda Maria itu,” ucapnya.

Baca juga: Ini Kejanggalan Narasi yang Disampaikan Polisi Terkait Penutupan Patung Bunda Maria di Kulonprogo

Seorang lain yang mengetahui kedatangan ormas tersebut mengatakan salah satu orang yang mengaku dari ormas datang pada 11 Maret untuk meminta patung itu dipindahkan atau dibongkar agar tidak terlihat dari masjid. Alasannya, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sepekan berselang, orang-orang ormas itu datang kembali untuk mempertanyakan pembongkaran patung Bunda Maria, atau Dewi Maria dalam istilah Kristen Jawa.

Sementara itu, Kepala Polsek Lendah, AKP Agus Dwi Sumarsangko mengatakan ormas tersebut datang menyampaikan aspirasi masyarakat atas ketidakyamanan mereka tentang keberadaan Bunda Maria. “Mereka menganggapnya mengganggu umat Islam yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Barokah,” kata Agus.

Agus menegaskan patung tersebut tidak ditutup polisi, tetapi oleh pemilik tempat doa. “Kami hanya menyaksikan. Terpal itu juga dipesan oleh pemilik tempat doa dari Jakarta,” katanya.

Malam harinya, Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini menggelar jumpa pers di Mapolres Kulonprogo. Dia meminta maaf atas kesalahan penulisan narasi oleh anggotanya dalam penutupan patung Bunda Maria. Kapolres juga menyebut tidak ada tekanan dari ormas Islam.

“Memang benar ada orang yang mengaku dari ormas yang hadir di sana [tempat doa Sasana Adhi Rasa]. Dia berupaya menyampaikan masukan dari warga. Tidak ada tekanan yang memaksa untuk menutup patung Bunda Maria tersebut apalagi menggunakan terpal,” kata Fajarini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement