Advertisement
Gunungkidul Klaim Stok Pangan Aman, Warga Tak Perlu Panik

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengimbau masyarakat tidak panik berkaitan dengan kebutuhan pangan pada saat jelang Lebaran. Ia mengklaim stok pangan masih aman hingga akhir tahun.
“Stoknya aman karena bisa mencukupi untuk rentang waktu delapan bulan ke depan,” kata Sunaryanta kepada wartawan, Minggu (2/4/2023).
Advertisement
Menurut dia, dengan stok yang ada maka tidak perlu dikhawatirkan sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Cadangan pangan ini tidak lepas dari kerja keras petani karena ikut berperan dalam indikator pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul.
BACA JUGA : Stok Pangan Nasional Jelang Lebaran 2023 Dipastikan
“Hasil panen yang dimiliki petani tidak hanya untuk memperkuat cadangan pangan, tapi juga dari sektor pertanian bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 24%,” ungkapnya.
Sunaryanta berharap kondisi ini bisa dipertahankan agar Gunungkidul tidak terjadi krisis. Menurutnya sudah banyak program yang dipergunakan untuk mempertkuat ketahanan pangan di masyarakat.
Selain memberikan bantuan benih, sambung dia, belum lama ini juga memberikan alat mesin pertanian kepada petani. Diharapkan bantuan yang diberikan dapat dioptimalkan untuk pengolahan lahan sehingga produksi panen terus meningkat.
“Bantuan alat yang diberikan harus dirawat sehingga saat digunakan bisa berfungsi dengan baik,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi membenarkan pernyataan bupati yang berkaitan dengan stok pangan. Menurut dia, stok tidak masalah karena ketersediaan masih mencukupi.
Ia menjelaskan, konsumsi beras berdasarkan pola pangan harapan di 2022 kebutuhannya mencapai 90 kilogram per kapita per tahun. Adapun jumlah penduduk di Gunungkidul sekitar 783.738 jiwa.
BACA JUGA : Pemkab Bantul Klaim Stok Pangan Aman dan Harga Stabil
Hal ini berarti kebutuhan warga per orangnya di Gunungkidul mencapai 70.538 ton per tahun. “Kalau melihat dari produksinya masih surplus sehingga tidak perlu dikhawatirkan,” katanya.
Rismiyadi menambahkan, masa panen pertama di Gunungkidul luasannya mencapai 47.527 hektare. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan luasan tersebut mampu menghasilkan 241.437 ton gabah kering giling. “Kalau dikonversi menjadi beras maka produksinya mencapai 152.588 ton,” katanya.
Menurut dia, produktivitas tanaman padi masih bisa bertambah. Pasalnya, di masa tanam kedua dan ketiga ada petani Gunungkidul yang menanam komoditas tersebut.
“Memang luasannya tidak sebanyak di masa tanam pertama, tapi di daerah-daerah yang memiliki kecukupan sumber air seperti Ponjong, petani dalam setahun bisa panen tiga kali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement