Advertisement
Setelah Wakil Bupati, Kini Sekda Bantul Dicatut Penipu
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul meminta masyarakat untuk waspada terkait adanya penipuan mengatasnamakan Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja. Modusnya, pelaku menawarkan bantuan dan mengirimkan bukti transfer lalu meminta transfer ulang kelebihannya.
Modus tersebut hampir sama dengan yang dialami oleh Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo, beberapa waktu lalu. Hanya penipuan yang mencatut nama Wakil Bupati Bantul sasarannya adalah tempat-tempat ibadah.
Advertisement
“Jadi ada seseorang yang mengatasnamakan Pak Sekda kemudian menawarkan bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Bantul, Arif Darmawan saat dihubungi wartawan, Rabu (5/4/2023).
Kemudian pelaku menawarkan bantuan dan bantuan berupa uang tersebut dikirim secara transfer. Nantinya pelaku mengirimkan bukti transfer dan berpura-pura ada kelebihan transfer dan meminta yang ditransfer untuk mengembalikan kelebihannya.
“Misalnya bantuannya itu Rp3 juta dan ditransfer Rp5 juta. Nanti terus dia minta pengembalian yang Rp2 juta itu. Padahal transfer itu fiktif dan bukti transfernya hanya editan,” ujarnya.
Baca juga: Jelang Lebaran Permintaan Telur di Sleman Justru Menurun, Ini Penyebabnya
Adapun nomor Whatsapp yang digunakan pelaku penipuan itu adalah 081230974722. Dalam nomor Whatsapp tersebut terlihat foto Sekda Bantul Agus Budi Raharja mengenakan peci hitam. Foto tersebut merupakan foto Agus Budi Raharja setelah dilantik menjadi Sekda Bantul di Parasamya Kompleks Pemkab, beberapa waktu lalu.
Arif mengatakan sejauh ini belum ada korban yang melapor. Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak percaya jika mendapatkan chat WhatsApp mengatasnamakan Sekda Bantul dan menawarkan bantuan sejumlah uang.
Sementara itu, Sekda Bantul Agus Budi Raharja mengaku tidak pernah menawarkan bantuan sejumlah uang melalui Whatsapp kepada masyarakat. Agus juga meminta masyarakat tidak mempercayai jika ada orang yang menawarkan bantuan berupa sejumlah uang dan mengatasnamakan dirinya.
“Kasus penipuan seperti ini sudah pernah terjadi di Januari yang lalu, dan sekarang mulai marak lagi. Ya mungkin menjelang Lebaran jadi memanfaatkan momen ini,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan ini memastikan jika ada bantuan personal dengan mengirimkan sejumlah uang dipastikan penipuan. Sebab, menurutnya bantuan kepada masyarakat itu biasanya mengatasnamakan instansi dan didahului pengajuan proposal, kemudian proposal akan diverifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
Advertisement
Advertisement