Advertisement
Rencana Sultan HB X Manfaatkan Sultan Grond untuk Warga Miskin Disambut Baik
Para pengurus Paguyuban Kalijawi dan ARKOM indonesia, Jumat (14/4/2023). - Harian Jogja - Hadid Husaini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Rencana Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengalokasikan tanah Sultan Grond untuk permukiman warga miskin disambut baik sejumlah pihak. Di antaranya adalah Paguyuban Kalijawi dan ARKOM Indonesia. Mereka menyebut rencana ini adalah angin segar.
Anggota Paguyuban Kalijawi, Ainun Murwani menyampaikan optimistis. Selama ini ia banyak membantu masyarakat miskin agar memiliki rumah layak huni. Banyak dari mereka tinggal di rumah tak layak huni.
Advertisement
"Jadi kalau kami sebagai warga Jogja masih membutuhkan perumahan, wacana Sultan HB X bikin optimistis. Kami sudah punya konsep perumahan untuk rakyat miskin gotong royong yang kolaboratif,” kata Ainun, di Bale Timoho Resto, Timoho, Kota Jogja, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya tanah Sultan Grond bisa dimanfaatkan sebagai premukiman layak bagi warga miskin. Di Paguyuban Kalijawi telah terdaftar 120 kepala keluarga (kk) yang memiliki rumah tidak layak huni yang tersebar di 14 Kampung di Kota Jogja. Setiap Rumah tidak layak huni tersebut cukup memprihatinkan dengan kondisi rumah yang bergendong serta penghuninya yang berpindah-pindah.
“Kami punya tiga konsep rumah yang ke depan akan kami usulkan, konsep upgrading, reblocking, dan relokasi bagi yang sudah tidak bisa ditata lagi,” Kata Ainun. Dengan konsep yang ditawarkan oleh Kalijawi diharapkan tidak merubah konsep masyarakat kampung yang tetap mempertahankan nilai gotong royong.
Belum terbentuknya komunikasi dengan Ngarsa Dalem menjadi penyebab konsep-konsep yang ingin dibangun tersebut belum bisa terwujud. Kendati begitu Paguyuban Kalijawi dan ARKOM Indonesia sudah memiliki gambaran kedepan bagaimana pemukiman warga yang lebih baik bisa terwujud.
Kepemilikan tanah yang dimiliki individu dikhawatirkan dapat disalahgunakan hak miliknya. “Entitas yang kami tawarkan ini dalam bentuk koperasi makanya kita ngomong gotong royong dalam membangun kampung, semuanya berbasis komunitas dan kolektivitas,” ujar Direktur ARKOM Indonesia, Yuli Kusworo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Lengkap! Ini Daftar Jalur Trans Jogja dan Tarif Terbaru
- Libur Nataru, Pergerakan Wisatawan DIY Capai 1,5 Juta
- Cara Mudah ke Pantai Parangtritis dan Baron dengan Bus Sinar Jaya
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 28 Desember 2025
- Lewati Malioboro hingga Borobudur, Berikut Jadwal DAMRI Jogja-Semarang
Advertisement
Advertisement




