Advertisement
Arak-arakan Sepasang Pengantin Menandai Musim Giling Tebu di Madukismo
Sepasang pengantin tebu dikirab di sekitar komplek Pabrik Gula Madukismo, Kasihan, Bantul pada Sabtu (29/4/2023). Prosesi tahunan ini merupakan penanda dimulainya musim giling tebu di Pabrik Gula (PG) Madukismo. - Harian Jogja/Yosef Leon.
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sepasang pengantin tebu dikirab di sekitar kompleks Pabrik Gula Madukismo, Kasihan, Bantul pada Sabtu (29/4/2023). Prosesi tahunan ini merupakan penanda dimulainya musim giling tebu di Pabrik Gula (PG) Madukismo yang akan berlangsung awal Mei 2023 mendatang.
Upacara kirab dimulai di halaman parkir gedung Madu Candhya dan berakhir di stasiun gilingan PG Madukismo. Sepasang pengantin tebu itu dikirab dengan kereta berkuda mengelilingi kompleks PG Madukismo dan disambut antusias oleh warga setempat dengan iring-iringan pasukan bergodo.
Advertisement
BACA JUGA : Madubaru Mulai Masa Penggilingan Tebu, Ini Kemeriahan
Adapun pengantin tebu pria diberi nama Kyai Raditya sedangkan pengantin tebu wanita dinamai Nyai Manis. Rangkaian tradisi Cembengan ini digelar untuk mengawali musim giling-suling dan kembali diadakan setelah beberapa waktu lalu terhenti akibat pandemi Covid-19.
"Tujuannya untuk meminta keselamatan dan wujud syukur karena tebu yang dihasilkan berkualitas baik serta berharap musim giling tahun ini hasilnya bagus," ucap Direktur PT Madu Baru Budi Hidayat.
Budi mengatakan, setiap tahunnya pasangan pengantin tebu yang dikirab selalu diberi nama yang berbeda. Setelah diarak, pasangan pengantin tebu kemudian diijab kabulkan layaknya pasangan pengantin. Setelahnya pengantin tebu akan kembali menjalani prosesi ritual adat untuk kemudian menjadi tebu pertama yang digiling.
"Kami beri nama Kyai Raditya karena bertepatan dengan hari ahad, kemudian Nyai Manis bertepatan dengan ahad legi [dalam kalender Jawa]," katanya.
BACA JUGA : PG Madukismo Sempat Kewalahan Layani Pesanan Gula
Setelah proses penggilingan tebu pengantin sebanyak 550.000 ton tebu menyusul digiling. Budi menjelaskan bahwa, penggilingan akan berlangsung selama 160 hari ke depan dengan kapasitas 30.000 ton tebu per harinya.
"Target kami nanti bisa menghasilkan 40.000 ton gula. Kami juga akan memproduksi raw sugar sebanyak 40.000 ton. Semoga nanti bisa memenuhi kebutuhan gula untuk masyarakat DIY dan sekitarnya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Longsor Ancam Jalan Baru Clongop Gunungkidul Saat Hujan Deras
- Ricuh di Jembatan Kleringan Jogja, Polisi Tangkap 5 Remaja
- Pasar Sentul Jogja Sepi, Pedagang Sulit Bayar Retribusi
- Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir
- Polisi Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Kereta Api di Prambanan Sleman
Advertisement
Advertisement




