Advertisement

Harga Benih Mahal, Petani Bawang Bantul Mengeluh

Yosef Leon
Selasa, 09 Mei 2023 - 07:37 WIB
Arief Junianto
Harga Benih Mahal, Petani Bawang Bantul Mengeluh Bendahara Forum Komunikasi Petani Ngrembaka Nir Sambikala, Abdul Muhid menunjukan bawang merah usia 55 hari di lahan bawang merah Srigading, Sanden. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Petani bawang merah di Kabupaten Bantul mengeluhkan soal meroketnya harga pembelian bibit yang kini hampir mencapai Rp60.000 per kilogram (kg). Biasanya harga bibit hanya di angka Rp20.000 per kg dan melonjak naik belakangan ini. 

Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Lahan Pasir Samas Subandi menjelaskan, petani sekarang tengah mempersiapkan lahan pertanian untuk memulai masa tanam pada Agustus mendatang. 

Advertisement

"Tetapi sekarang harga bibit melonjak signifikan sudah Rp58.000 per kg. Biasanya Rp20.000 yang benih bawang merah Thailand," ujarnya, Senin (8/5/2023). 

Melonjaknya harga bibit bawang merah itu, kata Subandi lantaran proses pembenihan yang sukar. Banyak benih yang busuk sehingga mengakibatkan harga jual tinggi. Petani pun berharap agar cuaca mendukung selama masa tanam nanti agar hasil optimal. 

"Karena kan benihnya sukar buat, makanya banyak yang busuk. Dan untuk pula Jawa sama semua sumbernya," kata dia. 

BACA JUGA: Luar Biasa! 1 Hektare Lahan Kelompok Tani di Kulonprogo Ini Hasilkan 17 Ton Bawang Merah

Menurut dia, satu hektare lahan pertanian sedikitnya membutuhkan satu sampai satu setengah ton bibit. Jika bibit yang ditanam cukup besar maka membutuhkan sebanyak dua ton per hektare. 

"Kami harap cuaca ya mendukung. Kalau cuaca bagus dengan satu ton benih panen bisa mencapai 10 ton. Tapi kalau cuaca jelek hanya delapan ton per 1 ton bibit," jelasnya. 

Petani asal Srigading, Abdul Muhid mengaku masih menunggu harga benih turun meskipun masa tanam akan dimulai beberapa bulan ke depan. Dia tidak berani berspekulasi lantaran dinilainya berat jika terlalu dipaksakan membeli benih lebih awal. 

"Rencananya masa tanam mulai Juli. Saya belum berani ambil dengan harga segitu masih menunggu situasi dulu sampai harga berapa saya lihat dulu. Kalau terlalu dipaksakan berat juga," ujarnya. 

Petani Bantul biasanya mengambil benih dari wilayah Nganjuk untuk jenis bawang merah Thailand dan Bima dengan usia tiga sampai empat bulan. Abdul pun mengakui dengan harga yang demikian petani terlalu berisiko jika membeli benih tersebut. 

"Saya juga sudah saran, kalau terlalu mahal ya tanam benih biji tapi kan banyak yang ga suka, karena kurang laku di pasaran. Kalau tahun lalu bisa mencapai Rp80.000 per kg," ucapnya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengklaim, pihaknya berencana untuk membuat penangkaran benih bawang merah di sejumlah kelompok tani. Dengan begitu harga benih tidak lagi mahal ke depan.

"Kami memang selalu mengandalkan benih dari luar Bantul misalnya Nganjuk dan lainnya, makanya mahal. Ke depan akan kita buat penangkaran benih dan anggaran sudah kita ajukan," katanya. 

Setiap tahun pula Pemkab Bantul mendapat bantuan benih biji dari Kementerian Pertanian RI, tetapi Joko menyebut jumlahnya tidak mencukupi untuk kebutuhan petani di wilayah setempat. "Makanya harapan kami dengan penangkaran benih di tiap kelompok tani bisa jadi solusi," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement